KEYchand <3

Oktober 26, 2009

between love and victory (last part)

Hikshikshiks..
Seddi juga,,tapi seneng juga,,ni part terakhir dari ff pertama’a chand,,
Hwaa,,
Gg kerasa,,ternyata udah 9 part,,ampuun dee,,
Mudah”an di part yang terakhir ni bisa ngasi kesan bagus, n rasa puas buat para pembaca,, sekedar rekomendasi,, pas abaca part ni, backsound’a pake lagu solo’a onew ya,, yang the name I loved..
Met bacaa…
=)
—————
“so yung..” ucap onew lemah.
“ya,ini aku,,” jawab so yung sambil tersenyum.
“aku senang kau selamat” ucap onew lirih.
“onew, maafkan aku..” jawab so yung terisak.
“ untuk apa?” Tanya onew pelan.
“karna aku, kau harus terbaring disini. Maafkan aku, aku sudah membuat hidupmu susah, aku salah sudah memasuki kehidupanmu..” ucap So yung lirih.
“tidak, kau salah,,..” ucap onew lemah.
“aku tidak peduli seperti apa jadinya aku nanti, tapi cukup dengan melihatmu selamat, aku sudah senang dan merasa tenang. Aku sudah berjanji akan selalu menjaga dan melindungimu. Maka, itulah yang akan kulakukan apapun resikonya. Melihat kau tersenyum adalah yang terindah untukku, walaupun aku harus terluka” Jelas onew pelan dan terbata-bata.
So yung hanya diam tak bergerak, menitikan air mata sembari tersenyum dalam hening.
So Yung P.O.V
Onew..
Terimakasih..
Kau sudah penuhi janjimu..
Aku tau,kau akan penuhi janjimu..
Kau akan selalu disisiku,menjaga, dan melindungiku..
Terimakasih..
Author P.O.V
“terima kasih, kau sudah melindungiku, terima kasih..” jawab so yung terisak.
“biar kubangunkan paman,,” ucap so yung sembari mengusap air matanya. Namun tangan onew menahan langkah so yung,
“jangan..” ucap onew lirih.
“biarkan dia tertidur, dia sudah terlalu lama menjagaku,” ucap onew pelan. Akhirnya so yung kembali terduduk disamping onew,
“boleh aku meminta sesuatu padamu?” Tanya onew pelan.
“apa?” ucap so yung pelan,
“teruslah berusaha meraih mimpimu, jadilah atlit renang yang professional, jangan hancurkan harapan ibumu.” Ucap onew sembari tersenyum.
“setelah apa yang terjadi padamu, kau masih memintaku untuk menjadi atlit renang?” Tanya so yung bingung.
Onew menggelengkan kepalanya pelan,
“ini bukan akhir dari segalanya, ini adalah awal. Esok adalah hari barumu, mulailah hidupmu dari awal, seperti saat kita pertama bertemu. Tersenyumlah setiap saat, jangan biarkan masalah terus menghantuimu..” ucap onew dalam.
“kenapa harus aku?” Tanya so yung pelan
“karna hanya kau yang mampu membuatku semangat menghadapi hidup, saat aku melihat kau tersenyum, kurasakan ada kehangatan dalam hatiku.” Ucap onew sambil tersenyum.
“onew,, maafkan aku..,,, maaf karna aku sudah merusak hidupmu,,” ucap so yung pelan.
“sudahlah, hapus air matamu, dan tersenyumlah untukku, karna itu yang kuinginkan..” ucap onew lirih.
Dalam keheningan itu, hanya ada onew dan so yung yang terjaga, disertai isakan so yung. Minho, kini terbangun dari tidurnya, dan menghampiri mereka.
“syukurlah,kau sudah sadar..” ucap minho tenang.
Onew tersenyum pada minho,
“minho.., boleh aku meminta sesuatu padamu?” ucap onew dalam, raut mukanya berubah serius. Minho dan so yung hanya bingung.
“apa?” Tanya minho pelan.
“jagalah so yung sebaik mungkin, berilah kehangatan untuknya, jangan biarkan dia kedinginan sendirian” ucap onew dalam
“apa maksudmu?” tanya minho bingung.
“aku tau kau menyayangi so yung setulus hatimu, karna itu lindungilah dia, jangan sampai ia terluka lagi” ucap onew.
“onew, apa..” belum sempat so yung menyelesaikan ucapannya, onew sudah menarik tangan so yung dan menggenggamnya.
“dengarkan aku, jangan pernah menangis untuku, apapun yang terjadi, tersenyumlah, biarkan orang lain merasakan kehangatan senyumanmu.” Ucap onew pelan
“dan kumohon, usap air matamu, dan tersenyumlah untukku, dan aku akan bahagia untuk selamanya, berjanjilah padaku kau akan terus tersenyum dan melanjutkan mimpimu..” ucap onew lirih
“baiklah, akan kuturuti keinginanmu,,” ucap so yung lirih. Ia mengusap air matanya, dan tersenyum manis untuk onew yang terbaring dihadapannya.
“terimakasih, kau telah tersenyum untukku,,” ucap onew lemah sembari tersenyum, lambat laun matanya mulai tertutup, genggamannya semakin lemah, dan akhirnya matanya tertutup rapat.
“onew…” panggil so yung cemas.
“bangunlah, aku masih ingin bicara denganmu, jangan tidur dulu, bangunlah..” ucap so yung cemas.
“onew,,bangunlah..” ucap so yung menggoyang-goyangkan lengan onew, tak ada jawaban dari onew, ia hanya terbaring kaku.
“aku mohon bangunlah..” ucap so yung hingga akhirnya tangisnya kembali pecah.
“onew, jangan buat aku takut..” ucap minho menggoyang-goyangkan tubuh onew, tak ada hasilnya, onew tetap tidak bergerak.
Wajahnya yang pucat kini kembali tertidur, namun senyum pucat tetap menghiasi wajahnya. Matanya tertutup rapat, seolah ia telah beristirahat dengan nyaman dalam tidurnya, hingga ia tersenyum tenang.
“onew, jangan tinggalkan aku..”isak so yung memohon.
“jangan tinggalkan aku, bangunlah..” teriak so yung membangunkan ayahnya.
“ada apa? Ada apa dengan anakku?” Tanya paman menghampiri onew. Paman yang melihat so yung menangis sejadi-jadinya menundukan kepalanya, dan minho yang memperlihatkan raut sedih, langsung kebingungan.
Dilihatnya anaknya tertidur lelap dengan senyuman menghiasi wajahnya yang pucat.
“onew, bangunlah, jangan buat ayah khawatir. Bangunlah,,” ucap paman bergetar. Akhirnya paman pun menangis memeluk anaknya.
“bangunlah, jangan tinggalkan ayah sendiri..” ucap paman terisak.
So Yung P.O.V
Kenapa? Kenapa harus pergi? Kenapa harus kau yang pergi?
Kau bohong padaku, kau janji tidak akan meninggalkanku,
Kau janji akan melindungiku, kenapa kau meninggalkan aku..
Tidak, kau tidak boleh pergi,
Semuanya menjadi pudar, tak ada cahaya, hanya putih dimana-mana, tak ada yang lain
..
“So yung”,, sebuah suara terdengar samar..
“so yung, jangan menangis” ucap suara itu
“onew..”  ucap so yung pelan
“jangan menangis lagi, kau tidak pantas untuk menangis, perlihatkan senyum manismu, dan biarkan aku melindungi dan menjagamu dari tempat yang lain” ucap onew sambil tersenyum.
“ kenapa harus sekarang?” Tanya so yung  sambil memeluk onew.
“karna aku ingin menjagamu untuk selamanya, dan bisa menjadi banyanganmu untuk selamanya” ucap onew hangat.
“lalu kenapa kau tinggalkan aku?” Tanya so yung lirih
“Aku tidak meninggalkanmu, aku selalu ada dihatimu” jawab onew yakin
“aku mohon,Jangan pergi, aku menyayangimu..” ucap so yung lembut dan dalam
“aku juga, aku sangat menyayangimu, dan teramat mencintaimu, aku tidak ingin kehilanganmu, aku ingin menjagamu untuk selamanya” jawab onew lembut dan hangat.
“kalau begitu jangan pergi” pinta so yung dalam
“ragaku memang sudah hilang, tapi hatiku akan selalu ada untukmu, sama seperti kau yang tidak kumiliki, tapi hatimu tetap tersimpan dalam hatiku, ditempat yang tak akan terjamah oleh siapapun” ucap onew lembut
“jangan menangis lagi, tersenyumlah, tersenyumlah untuku, dan wujudkan mimpimu” ucapnya lembut dan hangat.
So yung hanya terdiam, terdiam dalam pelukan hangat dan senyuman manis onew yang kini telah tiada.
*besoknya*
So Yung P.O.V
Onew, aku mencintaimu, sangat mencintai dan menyayangimu
Walaupun kau tak ada, hatimu akan selalu ada dalam tempat yang terdalam
Sama seperti hatiku yang kau simpan ditempat yang tak kan terjamah oleh siapapun
Aku berjanji, akan selalu tersenyum untukmu, akan kuwujudkan impianku
Dan suatu saat nanti aku akan menemuimu, dan terus berada dalam pelukanmu
Tunggu aku disurga sana..
Minho P.O.V
Onew, selamat jalan..
Terima kasih atas kebaikanmu padaku..
Akan kupenuhi pintamu..
Akan kujaga dan kulindungi so yung untukmu, dan tak kan kubiarkan dia sendiri lagi..
Terima kasih untuk segalanya, kau memang yang terbaik..
Paman P.O.V
Anakku, aku tidak akan menahan kepergianmu..
Aku rela kau mendahuluiku, aku bangga padamu..
Kau telah melakukan yang terbaik dalam hidupmu, kau telah menunjukan cintamu dengan baik
Kau anakku yang hebat, ayah bangga padamu,
Ayah yakin, kau akan bahagia disana teruslah tersenyum, maka ayah akan tenang disini..
Author P.O.V
Onew kini telah tiada, yang tersisa hanyalah batu nisan, dan kenangan semasa hidupnya. Para pelayat sudah meninggalkan kuburan onew, yang ada hanyalah paman, minho dan so yung serta langit senja yang memerah.
“anakku, tersenyumlah selalu disana, maka aku akan tenang disini..” ucap paman lembut.
“terima kasih kawan, istirahatlah yang tenang..” ucap minho datar namun dalam. Hanya so yung yang diam selama pemakaman, dia tidak ingin air matanya menetes lagi, ia sudah janji pada onew tak akan menangis.
“ayo kita pulang, “ ajak paman pada minho dan so yung. Akhirnya mereka bertiga pulang, namun paman pulang bersama keluarganya. Diperjalanan menuju apartemen, tiba-tiba minho menghentikan mobilnya didepan tempat biasa mereka latihan.
“kenapa berhenti?” Tanya so yung bingung.
“ikut aku,,” jawab minho datar, minho dan so yung keluar dari mobil. Minho berjalan kedanau yang terletak dibelakang tempat latihan.
“untuk apa kita kesini?” Tanya so yung pelan.
“kau masih ingat permintaan onew? Dia ingin agar kau meneruskan mimpimu” Tanya minho mengingatkan,
“ya, aku ingat, kenapa?” Tanya so yung bingung.
“aku ingin melihatmu tersenyum, dan mengatakan kalau kau akan kembali berlatih dan menjadi yang terbaik demi ibumu, onew, paman dan aku.” Pinta minho pada so yung.
So yung yang mendengar ucapan minho langsung tersenyum manis namun lemah.
“tenang saja, aku sudah berjanji pada diriku sendiri akan meneruskan mimpiku, dan akan selalu tersenyum.Apapun yang akan terjadi tak kan kubiarkan air mataku menetes.” Ucap so yung mantap dengan senyuman malaikatnya yang telah kembali seperti biasanya.
Minho senang mendengar jawaban so yung dan membalas senyumannya, minho kini tersenyum manis, bahkan senyumnya begitu lebar, menggambarkan hatinya yang kembali terbuka untuk menerima keadaan barunya. Ia mengacak-ngacak rambut so yung yang hitam legam, dan merangkulnya.
“Kita pulang, mentari sudah tenggelam” ajak minho hangat pada so yung.
Mereka berdua kembali ke apartemen diiringi dengan mentari yang kembali ke rumahnya. Hari itu terasa amat melelahkan bagi so yung dan minho.
*besokpagidiapartemen*
“huuuaaaaammmmhhhhh…….” So yung menguap di tempat tidurnya, ia belum bangun dari tidurnya, ia mencari handphone nya. Dilihatnya layar handphone-nya, ia tersenyum layaknya anak kecil yang dibangunkan dengan ciuman orangtuanya. Dilihatnya foto dirinya dengan onew ditaman.
So yung segera bangkit dari tidurnya, dan membuka tirai kamarnya. Disambutnya mentari pagi dengan rebahan dan senyuman manis.
‘Selamat pagi onew, selamat pagi dunia’ gumamnya dalam hati sembari tersenyum.
Kemudian ia keluar dari kamarnya dan menuju dapur, mengambil segelas susu putih kesukaannya. Dilihatnya minho belum terbangun, akhirnya ia memutuskan untuk membuatkan sarapan untuk mereka berdua. So yung membuatkan roti bakar dan susu untuk sarapan pagi, setelah selesai ia segera pergi ke kamar minho.
“Minho bangun! Sudah siang!” panggil so yung sambil mengentuk pintu kamar minho. Tak ada jawaban dari minho, so yung mencoba kembali mengetuk pintu.
“mInho, ayo bangun!” so yung sedikit berteriak, tetap tak ada jawaban. Akhirnya so yung memutuskan masuk ke kamar minho. Dilihatnya minho tengah tertidur pulas dikamarnya. Ini pertama kalinya so yung memasuki kamar pelatihnya itu, meskipun mereka sudah cukup lama tinggal bersama.
Kamarnya sangat sederhana, dan sangat sepi. Warna putih yang dominan semakin membuat kamar ini terasa dingin dan sepi.
“kenapa minho bisa betah tidur dikamar seperti ini?” Tanya so yung pada dirinya sendiri.
“Minho! Ayo bangun! Sudah siang!” panggil so yung menggoyang-goyang badan minho. Minho tak bergerak, tidurnya pulas sekali.
“Minho! Kau ini kenapa sih! Ayo bangun!” kini so yung sedikit berteriak.
“MINHOOO!!!! AYO BANGGUUUNN!!! SUDAH SIANGGG!!!!” So yung berteriak tepat di telinga minho.
Minho langsung membuka matanya, dan kejadian yang dulu kembali terulang. Tatapan mereka kembali beradu dengan jarak yang amat dekat. Jantung minho kembali berdegup kencang, badannya kaku tak dapat bergerak, hanya mampu mengagumi mata so yung yang indah.
“mianhe..” ucap so yung membenarkan posisinya.
“Gwenchanayeo..” jawab minho datar.
“ada apa membangunkan ku?” Tanya minho datar.
“Kau ini bagaimana sih! Ini sudah siang! Saatnya kita latihan! Pertandingan tinggal satu minggu lagi! Tidak ada waktu untuk berleha-leha! Ayo bangun!” jawab so yung bersemangat sembari melepaskan selimut yang membalut sebagian badan minho.
Minho yang melihat so yung yang amat bersemangat hanya bisa termangu, dan tersenyum simpul.
“Hey! Bukan tersenyum! Ayo bangun! Kita sarapan dulu!” bentak so yung, layaknya minho yang selalu meneriaki so yung tiap pagi.
Minho turun dari tempat tidurnya dan keluar kamar. Saat ia sampai di dapur, ia melihat roti bakar dan susu buatan so yung tadi,
“ini buatanmu?” Tanya minho kaget.
“ia, tadi kulihat tak ada makanan untuk sarapan, jadi kubuatkan ini untuk sarapan. Ayo makan!” jawab so yung semangat. Akhirnya mereka berdua makan dengan roti buatan so yung. Selama makan, minho terus memperhatikan so yung yang begitu bersemangat pagi itu, ia kagum pada so yung yang kuat dan tegar. Hal itu membuatnya semakin menyayanginya. Dan ia berharap akan seterusnya seperti itu.
*diluarapartemen*
Selesai sarapan so yung dan minho bersiap-siap untuk berlari, mereka sudah ada diluar apartemen, seperti biasanya so yung selalu membawa mp4 pemberian minho setiap lari.
“seperti biasa kan?” Tanya so yung ceria. Minho hanya mengangguk dan tersenyum kecil.
“baiklah,” jawab so yung ceria dan memulai larinya. Ia berlari ke taman seperti biasanya. Setelah cukup lama berlari, ia memutuskan untuk kembali ke apartemen. Ia berjalan melewati café paman, dan melihat eddie didepan café, kemudian so yung menghampirinya.
“Hay eddie, bagaimana kabarmu?” Tanya so yung ceria, sembari tersenyum.
Paman yang berada didalam café melihat so yung sedang mengobrol dengan anjingnya, ia masuk ke dalam rumahnya dan mencari sesuatu. Kemudian menghampiri so yung.
“So yung..” panggil paman akrab.
“paman, apa kabar?” Tanya so yung ramah.
“baik, sudah mulai berlatih kembali?” Tanya paman basa-basi sembari tersenyum.
“iya, waktunya tinggal seminggu lagi, aku harus berusaha keras agar menang!” jawab so yung semangat.
“bersemangatlah, aku mendukungmu!” jawab paman akrab,
“terimakasih paman..” jawab so yung tersenyum.
“oh ya, ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu..” ucap paman sembari memperlihatkan sesuatu pada so yung.
“emh? Apa itu?” Tanya so yung penasaran.
“ini kalung onew, almarhum ibunya yang memberikan ini padanya, kalung ini diberikan saat onew akan mengikuti perlombaan di sekolahnya. Ibunya mengatakan ini adalah kalung kasih sayang, kalau onew menggunakan kalung ini, ia akan merasakan kasih sayang yang berlimpah sehingga segala masalahnya akan tak terasa.” Jelas paman menunjukan kalung itu, kalung itu tidak mewah, sangat sederhana, gantungannya seperti bel berbentuk bandul berwarna putih susu. Sangat indah.
“lalu kenapa paman?” Tanya so yung bingung.
“aku ingin kau menyimpannya, dan menggunakannya..” ucap paman memberikan kalung itu,
“tapi ini milik onew, apalagi kalung ini dari ibunya, mana mungkin aku menggunakannya..” jawab so yung bingung
“percayalah, onew akan senang kalau kau menggunakannya, kau terlihat cantik menggunakan kalung ini, anggaplah ini kalung pemberian onew untukmu, agar kau selalu ingat pada onew.Aku tau onew amat mencintaimu, ia rela melakukan apapun untukmu, dan aku bangga ia mampu menunjukkan perasaannya dengan sebaik-baiknya padamu,” ucap paman lembut.
“paman, tanpa kau memberikan kalung ini pun aku akan selalu mengingatnya. Aku juga menyayanginya, aku selalu merasa nyaman saat berada disisinya,..” tiba-tiba so yung terdiam ditengah ucapannya.
“dan aku berjanji akan selalu tersenyum untuknya..” ucap so yung melanjutkan ucapannya sembari tersenyum manis.
“baiklah, akan kuterima kalung ini, dan akan kugunakan setiap hari. Terima kasih paman..” ucap so yung sembari memeluk paman hangat.
“Ne, cheonmanayeo..” ucap paman hangat mengusap kepala so yung.
“baiklah, aku harus pulang sekarang, minho sudah menungguku..” ucap so yung melepaskan pelukannya.
“baiklah, teruslah bersemangat, wujudkan mimpimu!” ucap paman memberi semangat pada so yung.
“dah paman..” ucap so yung tersenyum manis.
So yung meninggalkan paman didepan café dengan eddie.
So Yung P.O.V
Onew..
Kini aku semakin menyayangimu, walaupun kau tak ada disini, tapi hatimu ada disini
Aku tau kau memperhatikanku saat ini..
Akan kujaga kalungmu ini
Akan kupenuhi janjiku padamu..
Sarangheyo..
Author P.O.V
So yung kembali ke apartemennya.
Disana sudah ada minho yang sudah rapi dengan dandanan simple seperti biasanya,
“kenapa lama?” Tanya minho datar.
“mianhe, tadi aku bertemu dengan paman,” jawab so yung dengan senyum memelasnya.
“ya sudah, cepat mandi, kita pergi sebentar lagi,” perintah minho tenang.
Tak ada jawaban dari so yung, ia berlalu meninggalkan minho dan segera bersiap.
*ditempatlatihan*
“jangan biarkan kakimu tegang, atur gerakanmu, jaga nafasmu,..” minho berteriak-teriak memberi tahu so yung selagi so yung tengah berenang.
“perbaiki lagi gerakan lengan dan kakimu, itu membantu kecepatan renangmu.” Ucap minho menjelaskan.
“apa aku lebih baik dari sebelumnya?” Tanya so yung yang sudah mencapai tepi kolam.
“tidak, kau mundur dari sebelumnya!” jawab minho dingin. So yung kaget mendengar jawaban minho,
“mwo? Bagaimana mungkin? Akan kubuktikan kalau aku ini sudah mahir!” teriak so yung bersemangat pada minho yang berlalu meninggalkan so yung.
So yung kembali berenang,sementara minho yang berdiri dipinggir kolam hanya tersenyum kecil mendengar jawaban so yung yang bersemangat.
“teruslah seperti itu, maka kau akan menjadi yang terbaik!” gumam minho dalam hati.
*hari pertandingan datang*
Setelah seminggu penuh berlatih, hari pertandingan itu datang juga, tak ada yang berbeda. Yang beda hanyalah tak ada hye sun dan si won seperti biasanya. Mereka sudah ditahan oleh polisi karna perbuatannya, tapi perasaan gugup so yung tidak berkurang sama sekali.
Ia mondar-mandir didepan ruang ganti, minho yang melihat so yung begitu gusar akhirnya menghampirinya.
“kau kenapa?” Tanya minho datar,
“aku takut aku kalah,” jawab so yung gugup,
“kalau kau takut kalah, maka kau akan kalah!” jawab minho datar,
“apa? Aku tidak mau kalah! Aku harus menang, kau harus berjanji padaku, saat pertandingan nanti kau harus ada untuk melihatku, dan tersenyum saat aku menang nanti!” pinta so yung pada minho semangat.
Minho merasa hatinya kembali berbunga, ia merasa so yung semakin merasukinya, ia senang saat so yung memintanya untuk melihat pertandingannya.
“sudah, cepat ganti pakaianmu! Pertandingan segera dimulai!” akhirnya minho mengeluarkan kata-kata.
“baiklah..” jawab so yung memasuki ruang ganti.
Setelah mengganti pakaiannya, ia melepaskan kalung milik onew itu,
So yung P.O.V
Onew, pertandinganku akan dimulai
Aku tau kau akan melihatku, jauh dari sana
Dan akan kubuktikan padamu, aku mampu mewujudkan mimpiku
Dan tersenyum bahagia saat kemenanganku datang
Dan kuharap kau tau, kalau kasih sayang yang kau berikan padaku,
Kini kujadikan energi, untuk meraih mimpiku
Dan menyatakan cintaku dengan senyuman dan kemenanganku..
Author P.O.V
So yung merapikan pakaiannya, dan keluar dari ruang ganti, pembawa acara pertandingan sudah mulai berbicara, dan mengumumkan para peserta lomba, dan salah satu diantaranya adalah so yung.
“Kau pasti menang so yung, percayalah!” gumam so yung dalam hati menyemangati.
So yung bersiap diposisinya, dia melihat minho yang ada dikursi pelatih tersenyum padanya, dan so yung membalas senyumnya.
Tanda pertandingan dimulai telah berbunyi, so yung lompat ke kolam, dan berenang secepat mungkin, satu persatu lawannya ditinggalkannya, saat putaran kedua, ia menjadi yang paling cepat, mengalahkan yang lainnya. Dan akhirnya so yung lah yang memenangkan pertandingan itu.
Semua pendukung so yung berteriak senang dan memberikan tepuk tangan. So yung langsung keluar dari kolam dan menatap minho, minho menepati janjinya, ia tersenyum bahagia pada so yung, senyumnya amat manis dan lembut. So yung pun membalas senyum minho dengan lebar dan bahagia.
“Selamat, kau berhasil mewujudkan mimpimu..” ucap minho sambil memberikan handuk pada so yung.
“gomapta..” jawab so yung senang.
Setelah ia mendapat medali dan meraih penghargaan, ia menemui paman yang melihat pertandingannya barusan.
“paman..” panggil so yung senang.
“so yung, selamat ya, akhirnya mimpimu terwujud! Kau menang, selamat ya..”  ucap paman hangat pada so yung,
“gomapta ajumma..” jawab so yung sambil tersenyum.
“bagaimana kalau kita ke cafeku lagi?” ajak paman pada so yung dan minho yang ada dibelakangnya.
“mianhe ajumma, aku ingin pergi ke makam onew,,,” jawab so yung menyesal.
“baiklah, kalau begitu kita pergi ke makam onew bersama-sama, lalu kita makan di café ku, bagaimana?” ajak paman memberi usulan.
“baiklah,” jawab so yung tersenyum.
“kalau begitu ayo kita pergi sekarang,” ajak minho. Akhirnya paman, so yung, dan minho pergi bersama.
*dimakam onew*
So yung meletakan bunga pada nisan onew, diikuti paman dan minho yang ada dibelakangnya.
“onew, ini aku, sudah kupenuhi janjiku padamu, aku sudah menang!” ucap so yung senang sembari tersenyum.
Mereka bertiga berdoa untuk onew, setelah selesai melayat, mereka berdiri menghadap langit yang terang.
“aku bangga padamu..” ucap paman bangga.
“gomapta, aku juga bangga pada paman..” jawab so yung tersenyum.
“akhirnya kau bisa mewujudkan mimpimu, kau bisa menjadi atlit yang professional, dan memenangkan pertandingan” ucap minho datar.
“ini semua juga berkat kau, karna kau aku bisa menjadi seperti sekarang, gomapta, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu, akan kujaga kemenangan ini untuk kita semua” jawab so yung hangat. Senyuman malaikatnya kini kembali tumbuh di wajahnya, memberikan kehangatan bagi orang-orang disekitarnya. Minho dan paman membalas senyuman hangat so yung dengan senang.
So Yung P.O.V
Kau benar onew
Senang rasanya melihat mereka merasakan kehangatan dari senyuman ku
Terima kasih, kau sudah menepati janjimu untukku
Terima kasih, karna kau telah memberikan pelajaran yang begitu berharga padaku
Terimakasih karna kau telah mencintaiku
Dan terima kasih, karna kau mengijinkanku untuk menyayangimu..
Sarangheyo..
Author P.O.V
Hari semakin sore, akhirnya minho mengajak so yung dan paman untuk pulang.
“sudah sore, kita pulang sekarang?” Tanya minho tenang.
“ayo, kita pulang, aku sudah lapar!” jawab so yung semangat.
“baiklah, ayo kita pergi sekarang” jawab paman antusias, mereka bertiga meninggalkan makam onew dan menuju café paman. Tak berapa lama dari sana,mobil minho berhenti didepan café.
“ayo masuk, sudah kusiapkan makanan yang enak..” ucap paman turun dari mobil.
Mereka bertiga masuk kedalam café dan duduk dimeja tempat mereka makan waktu itu, paman menyiapkan makanannya, kemudian mereka pun makan bersama. Mereka mengobrol banyak sekali dan sangat akrab, canda tawa terdengar hangat dan akrab. Sesekali paman membicarakan tingkah lucu onew diwaktu ia kecil, dan tawa pun pecah. Akhirnya waktu berlalu, tanpa disadari hari sudah larut, minho memutuskan untuk kembali ke apartemen, dan mengajak so yung pulang.
“so yung, sudah larut, kita pulang sekarang” ucap minho tenang.
“baiklah, paman kami pulang dulu, terimakasih untuk segalanya..” jawab so yung ramah.
“cheonmaneyo, kapan-kapan mampirlah kesini sekedar untuk minum..” jawab paman hangat.
So yung hanya mengangguk sembari tersenyum ramah.
“kami permisi dulu, annyonghi gyeoseyo..” ucap minho ramah.
“annyonghi gaseyo..,, hati-hati dijalan..” ucap paman dari pintu café.
Mereka berdua masuk mobil dan meninggalkan paman sendiri dicafe, selama perjalanan pulang minho dan so yung hanya terdiam. Selang beberapa waktu akhirnya mereka tiba di apartemen dan so yung langsung masuk kekamarnya, namun minho menahannya.
“so yung..” panggil minho sedikit berteriak
“mweyo?” Tanya so yung pelan.
“bisa kita bicara sebentar?” Tanya minho pelan
“boleh, ada apa?” Tanya so yung bingung
“apa kau ingat, waktu kau menang dan kita makan dicafe paman waktu itu? Kau ingat dimana aku tidur?” Tanya minho mengingatkan.
“ya, aku ingat. Kau tertidur disofa, kenapa?” Tanya so yung penasaran.
“kau tau kenapa aku tertidur disofa?” Tanya minho antusias.
“kau sendiri kan yang bilang, kalau kau ketiduran.” Jawab so yung
“tidak, bukan itu..” jawab minho pelan
“mwo? Lalu apa?” Tanya so yung bingung
“saat itu, perasaanku terasa kacau, hati dan pikiranku menjadi tidak tentu, seperti ada badai yang menimpaku. Pikiran dan hatiku terus memikirkanmu, meskipun aku sudah berusaha untuk mengalihkan pikiranku, tapi tak ada hasilnya, justru pikiran ku semakin tertuju padamu..” jawab minho datar.
“minho..” ucap so yung pelan.
“tidak, biarkan aku meneruskan ucapanku..” sela minho.
“mungkin aku sudah salah selalu memikirkanmu dan membuatmu menjadi bingung dengan tingkah lakuku selama ini. Aku sendiri tidak tau, kenapa aku seperti ini, rasanya sulit merubah sikapku, dan merubah perasaanku. Saat kau bersama onew, hatiku terasa resah sekali, aku takut kau meninggalkanku. Aku tau onew menyayangimu, dan ia bersikap amat baik padamu. Aku takut kau menjauhiku karna sikap dinginku.” Jelas minho semakin dalam.
Minho dan so yung kini saling terdiam dalam keheningan malam ditengah ruangan yang kecil. Hanya ada mereka berdua dan pikiran mereka yang sedang kalut satu sama lain.
“Ingin rasanya aku bisa seperti onew, selalu melihat kau tersenyum, dan tertawa. Tapi aku sadar itu tidak mungkin, sudah kucoba untuk menghilangkan perasaan ini, tapi aku selalu gagal. Perasaanku semakin dalam padamu, aku semakin ingin memilikimu dan menjagamu..” ucap minho.
“aku sangat senang saat onew memintaku untuk menjaga dan melindungimu, dan aku berjanji pada diriku sendiri akan menjaga dan melindungi dirimu, walaupun kau tidak tau perasaanku dan tak membalas perasaanku, tapi aku akan tetap melakukannya.” Ucap minho, sedangkan so yung hanya terdiam menatap minho dalam.
“minho, aku tau perasaanmu, aku tau kau menyayangiku, aku tau saat kau mabuk itu semua karna aku. Aku tau kau selalu menjagaku setiap saat tanpa perlu menunjukannya padaku. Aku sangat senang dan berterimakasih kau mau melindungi dan menjagaku, terima kasih..” ucap so yung dengan mata berkaca-kaca.
Minho tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya bisa terdiam dan menarik tubuh so yung menuju dekapannya, so yung dipeluknya erat dan hangat. Tak ada satupun perkataan yang keluar dari mulut minho maupun so yung. Mereka berdua terdiam, cukup lama dalam keheningan.
“minho, teruslah melindungi dan menjagaku, seperti ucapanmu barusan..” pinta so yung lembut.
“tanpa kau pinta aku akan selalu melindungi dan menjagamu, dan akan selalu menjaga perasaan sayangku padamu..” jawab minho dalam.
“terima kasih kau sudah mencintai dan menyayangiku, dan kuharap suatu saat nanti aku bisa membalas perasaanmu..” jawab so yung lembut dan dalam.
“sarangheyo so yung..” jawab minho singkat namun dalam dan lembut.
Akhirnya mereka berdua melewati malam yang larut dalam keheningan dan kegelapan. Hanya ada dua insan yang tengah berpelukan dan saling berbicara lewat hati, saling menerima perasaan.
So Yung P.O.V
Terima kasih onew, terima kasih minho
Karna kalian telah menyayangi dan mencintaiku
Terima kasih kalian mau melindungiku, dan tak membuatku sendiri lagi
Kini, kemenangan sudah kuraih, dan cintaku, sudah tertanam kuat dalam hatiku
….
——————the end—————-
Huuuaaaaa….. akhirnya beres juga..
Setelah sekian lama berkutat didepan laptop,,fanfic pertamaku suda selesai..
Gimana chungi? Suka ga? Mudah”an si pada suka,, makasi yang udah mau baca dari awal ampe akhir,, ditunggu comment’a.. =)
Semoga suka..
Gamsahamnida..

2 komentar:

  1. wew....
    brez jga unx...
    gaya lha...
    kren"...
    d tunggu fanfic keduanya...he

    BalasHapus
  2. iyyoo..
    makasii",,sbagai reader setia,,hwehehe..
    :P
    okkeh,,

    BalasHapus