KEYchand <3

Oktober 22, 2009

between love and victory (part 6)

Haduhhhh….
Gara-gara uas jadi susah update blog dee..
Mianhe chungi,,tapi lumayan bias pulang awalan dikit,hhe..
Haduu,,akhirnya bisa nerusin fanficnya juga,,met baca ajj yya,,mian buat para readers,,kalo ada yang salah,,ma’lum,,baru pertama si,,hhe..
--------------------------------
Saking asiknya ngobrol matahari udah cape nemenin mereka dari tadi pagi,,akhirnya matahari pulang gentian shift kerja am bulan,,skrg bulan yang nemenin mereka ngobrol ampe bulannya marah gara-gara kelamaan nemenin,,yang akhirnya bikin malem itu teraaaaanggg banget..
“Sudah larut,,ayo kita pulang” kata Minho ngajak So Yung.
“Ah,tapi ini masih siang,,langitpun masih cerah,” bantah So Yung.
“Heh,kau ini buta waktu ya? Sudah jam 1 malam! Ayo pulang, kau harus istirahat.” Jawab Minho datar.
“Aigoo,kau ini tidak suka ya melihat orang lain senang!” gerutu So Yung.
“Sudah-sudah,,jangan bertengkar seperti itu. Benar kata Minho,sudah larut. Tidak baik perempuan masih berkeliaran diluar. Besok kan kau bisa datang lagi kesini!” jelas Paman.
“Baiklah,aku pulang. “ akhirnya So Yung pasrah diusir ama paman.ekekekk*
“Kami permisi dulu paman, terimakasih atas makan malamnya,” kata Minho sambil ngebungkukin badannya.
“Ah,tidak usah sungkan. Aku senang kalian mau datang kemari,” jawab Paman sambil senyum.
“Maaf ya paman sudah merepotkan,terimakasih untuk segalanya.” Tambah So Yung sambil senyum juga.
“Ah,tidak apa-apa” jawab paman.
“Baiklah,kami pergi dulu. Selamat malam” kata Minho sambil keluar dari café.
“So Yung..” panggil onew tiba-tiba.
“emh?” so yung ngebalikin badannya ngadep onew.
“hati-hati ya, semoga mimpi indah!” jawab onew sambil tersenyum lebar merekah kaya lagi musim semi..
(haihaihai,,)
“Iya, kau juga..” jawab so yung sambil senyum,pipinya merah kaya baru dipoles selai strawberry yang maniiissss bangett,,ampe dikerubutin semutt (kok jadi jijik yya??hhehee.. mian)
Udah gitu Minho masuk mobil diikutin ama So Yung. Terus mereka langsung tancap gas balik ke apartemen.
Ga lama dari itu,mereka udah sampe di apartemen, so yung langsung masuk kamar tanpa bilang apa-apa sama minho. Sedangkan minho malah transit dulu di dapur ngambil minum trus duduk di ruang tengah. Di ruang yang ga besar itu minho jadi ngelamunin kejadian di café tadi. Minho terus kepikiran am perkataan onew sebelum pulang tadi. Ga tau kenapa dia ngerasa ga nyaman dengan tingkah laku onew sama atlitnya itu. Tapi bukan karna dia ganggu atlitnya,tapi ada sesuatu yang lebih, lebih dari sekedar perasaan seorang pelatih ke atlitnya. Ini perasaan layaknya cowo ke cewe. Makin dalem minho ngelamun, makin jauh juga pikirannya tentang perasaannya itu. Dia mulai ngerasain sesuatu yang aneh di dirinya. Semenjak ditaman dia ngerasa ada sesuatu yang beda, ditambah lagi waktu di café tadi.
Minho ngegeleng-geleng kepalanya, kaya yang nolak kenyataannya itu. “Tidak,tidak mungkin” gerutu minho di dalem hati.
“Jangan sampai, sadar minho! Dia atlitmu!” kata minho ngingetin dirinya sendiri.
Tapi yang namanya rasa, ga bisa dibantah n dibohongin,,mau ditolak berkali-kalipun yang ada pikirannya malah jauh makin dalem,saking dalemnya jadi jatoh ke jurang yang gelaaapp banget.
*paginya di café*
“Tumben, pagi-pagi sudah rapi, kau mau kemana?” Tanya paman sama anak kesayangannya,onew.
“Tidak appa,aku tidak akan pergi kemana-mana!” jawab onew dengan senyum lebarnya yang ceriiaa banget.
“Lalu kenapa kau sudah berdandan rapi?tidak biasanya,” lagi-lagi paman nanya keheranan.
“Appa,aku ingin hari ini menjadi hari terbaikku,aku tidak mau menyia-nyiakan waktuku.” Jelas onew sambil senyum gedee banget.
“Kau ini, ada-ada saja,! Jangan-jangan kau mau bertemu so yung ya?” Tanya paman menggoda.
“tidak, appa ini ngaco! Mana mungkin aku bertemu so yung. Dia kan sekarang sedang ada perlombaan.” Jawab onew kikuk.
“Tapi kau ingin bertemu dengannya kan?haha.. sudah mengaku saja. Ayah tau itu, dari kemarin kau terlihat perhatian sekali padanya, ku suka padanya ya?” lagi-lagi paman menggoda onew dengan segerombol pertanyaan.
“Ah, appa, sudahlah. Jangan membahas itu, lebih baik kita bersiap membuka café, lebih cepat lebih baik kan,,” kata onew kabur dari godaan ayahnya sambil senyum.
“Heh, kau ini, aku Tanya malah kabur! Dasar, anak muda!” gerutu paman sambil sedikit senyum.
*di apartemen*
“huuuuaaaammmmhhh” so yung nguap lebar banget di tempat tidurnya yang berantakan bekas semalem.
“emh, jam berapa ini?” Tanya so yung sambil nyari-nyari hape’a di kasur. Jam dilayar hape itu nunjukin jam 08.30.
“Emh, cape sekali. Aku lapar.” Gerutu so yung sambil turun dari tempat tidurnya dengan malesnya. So yung keluar dari kamarnya sambil garuk-garuk kepala n sesekali nguap. Pas turun dari tangga dia ngeliat manajernya tidur di sofa ruang tengah.
“emh? Minho? Kenapa dia tidur disini?” Tanya so yung heran. So yung langsung nyamperin minho n duduk disebelahnya.
“Minho,minho, bangun, sudah siang, kenapa kau tidur disini?” kata so yung sambil ngegoyang-goyang badan minho pelan.
“minho, bangun!” so yung ngebangunin minho sekali lagi. Ga ada respon dari minho, mungkin gara-gara dia kecapean seharian kemarin ngurusin so yung. Akhirnya so yung pergi ke dapur, ngambil segelas susu. Terus dia ambil lagi segelas n dibawa ke ruang tengah,
“Minho, ayo bangun! Sudah siang! Minho!” so yung ngebangunin minho lagi, kali ini digoyangnya lebih kenceng. Gara-gara tidurnya minho kebluk bangett kaya kebo..(uekk??)
So yung ngedeketin mukanya ke minho, dia ngebisikin sesuatu ke Minho.
‘MINHOOO,,AYO BANGUUNN!!! SUDAH SIANGG!!!” ternyata eh ternyata so yung bukan ngebisikin sesuatu,tapi neriakin sesuatu ke kupin minho yang bikin dia respon berat sampe tiba-tiba kebangun dan ngegerakin badannya. Minho langsung ngadepin mukanya dengan spontan ke sumber suara. Muka minho ama muka So Yung jadi saling berhadapan dengan jarak pandang kuranglebih 5 cm..(deket bangettt lah). Buat beberapa lama, mereka jadi pada diem satu sama lain. Akhirnya so yung sadar dari kepatungannya. N ngebenerin duduknya, dia jadi kikuk setengah idup. Ngeliat ada susu didepannya, dia langsung inget lagi,
“untukmu!” kata so yung sambil ngasihin susu sama Minho.
“Terimakasih!” jawab minho masih kaget,
“Mian sudah mengagetkanmu.” Kata so yung sambil malu-malu kodok.
“Tidak apa-apa!” jawab minho datar,
“eh,kenapa kau tidur disini? Semalam kau tidak ke kamarmu?” Tanya so yung penasaran.
Minho bingung mau jawab apa, ga mungkin kan di jawab semalem dia kepikiran ama so yung, gengsi ya laww!!
“ aku ketiduran!” akhirnya jawab minho seadanya dengan sedater-datarnya.
“aneh sekali,”jawab so yung sambil senam dahi alias mengernyitkan dahinya,
“sudah, jangan banyak Tanya! Mandi sana, kita kan mau latihan!” perintah minho dengan datarnya.
“mwo? Latihan? Kita kan baru menang kemarin, kenapa latihan lagi?” Tanya so yung kaget.
“bodoh! Memang kau fikir perlombaan hanya sekali saja?! Masih ada perlombaan lainnya, sudah cepat sana jangan banyak Tanya!” jelas minho sambil rada-rada nyentak.
“Aigoo,,kau ini!” gerutu so yung sambil ngelengos ninggalin minho.
*dikamar mandi*
“dasar pelatih tidak punya hati! Memangnya dia fikir aku ini robot apa?! Seenaknya saja dia memerintah! Kalau bukan untuk ibu, sudah kupukul dia!” omel so yung di kamar mandi.
Abis mandi n sarapan so yung langsung keluar apartemen sama minho buat latihan lagi. Dijalan ketempat latihan so yung Cuma manyun-manyun aja,ga peduli ama minho yang ada disampingnya dari tadi.
Selama latihan, so yung sama sekali ga ngomong ataupun menampakan muka ceria kaya biasanya. Dia Cuma ngikutin agenda latihan kaya biasanya tanpa komentar kaya biasanya. Ngeliat so yung yang diem terus, minho jadi ngerasa bersalah yang akhirnya maksa dia buat ngomong ke so yung.
“Hey, kau ini kenapa? Dari tadi diam saja! Kau sakit?” Tanya minho basa-basi.
“Anniyo, aku tidak apa-apa” jawab so yung datar ga pake ngeliat minho,
“ lalu kenapa? Tidak biasanya kau diam seperti ini!” Tanya minho bingung.
“sudahlah, kita selesaikan saja latihannya, setelah itu kita pulang!” jelas so yung tetep datar sambil ngelengos ninggalin minho. Minho Cuma ngeliatin so yung yang jalan makin jauh dari dia,
Pas latihan udah selesai,so yung langsung ke mobil, tapi dijalan, minho nyegat so yung,
“Tunggu!” kata minho dngan dinginnya.
“Apalagi? Bukankah latihannya sudah selesai?” Tanya so yung males-malesan.
“Belum, ada sesuatu yang ingin kuajarkan padamu!” jawab minho datar sambil nyamperin so yung n narik tangan so yung tanpa ngomong.
“Hey, kita mau kemana?” Tanya so yung penasaran.
Minho ga ngejawab, dia nerusin jalannya ngejauh dari parkiran dan ngedeketin suatu tempat yang ga jauh dari tempat latihannya. Tiba-tiba minho berhenti dari jalannya, dia berhenti di depan danau yang ga bagus-bagus amat,tapi juga ga kumuh.
“untuk apa kita kesini?” Tanya so yung datar.
“ada sesuatu yang harus kusampaikan padamu!” jawab minho dingin.
“kenapa tidak di apartemen saja? Aku lelah,aku ingin pulang!” jawab so yung sambil balikin badan ninggalin minho. Belum sempet so yung jalan, minho udah nahan n narik tangan so yung sampe-sampe ketarik n nyampe dipelukannya minho.
“diam,jangan bergerak!” kata minho datar sambil meluk so yung, so yung yang dipeluk ama minho ga bisa ngapa-ngapain,dia Cuma diem aja,
“aku tidak tau,rasanya nyaman bisa bersamamu seperti ini, meskipun tidak ada kata-kata yang terucap,meskipun hanya ada bintang dan semilir angin malam,aku merasa nyaman! Aku sendiri tidak tau apa yang kualami, rasanya sulit menyimpulkan perasaanku, kalau memang aku tidak bisa menemukan perasaan itu,setidaknya seperti ini bersamamu lebih baik!” kata minho. Pelukannya makin erat,dari sana dia ga ngomong apa-apa lagi. Mereka berdua Cuma diem aja, diem dalam keheningan malam dan pelukan hangat minho.
“Minho,” akhirnya so yung ngomong abis lumayan lama dipeluk ama minho (keenakan banget sih lu!kekekekk..*)
“emh?” jawab minho pelan tapi dalem.
“bisa kau lepaskan pelukanmu? Sudah malam!” jawab so yung pelan juga.
Akhirnya minho ngelepasin pelukannya, terus mereka berdua pulang ke apartemen.

*besoknya di ruang kerja si won*
“apa yang harus kita lakukan sekarang? Aku tidak ingin reputasiku hancur hanya karna atlit amatiran seperti dia” kata hye sun sambil ngepalin tangannya,
“sudah,tenang saja! Aku sudah sediakan rencana untuk menjatuhkan mereka!” jawab si won tenang.
“lalu kapan kau akan lancarkan rencanamu itu? Pertandingan 2 minggu lagi! Aku tidak mau untuk yang kedua kalinya dikalahkan oleh amatiran!” Tanya hye sun dengan nada tinggi.
“kau jangan terburu-buru! Kau harus professional! Sudahlah, jangan pikirkan dia! Pikirkan saja latihanmu! Soal amatiran itu,biar aku yang urus!” jawab si won tenang,
“bagaimana mungkin aku bisa tenang sementara si amatiran itu masih menghantuiku!” jawab hye sun makin naik darah.
“sudah kukatakan! Jangan pedulikan dia!pikirkan saja latihanmu!” akhirnya si won naik pitam juga, udah dinaikin aja pitanmya baru deh hye sun nurut n jadi nyiut lagi.
“hmh,baiklah!” jawab hye sun kesel sambil keluar dari ruang kerja si won.
“minho, tunggu kejutan dariku! Aku yakin, kau akan terpuruk sama seperti dulu!akan kubuat amatiranmu menyesal seumur hidup!” kata si won kaya penjahat-penjahat di power ranger. (ekekekk*)
---------------
“paman!” teriak so yung dari kejauhan sambil senyum.
“so yung, sudah lama tidak melihatmu! Aku kangen sekali padamu!” kata paman sambil senyum lebaaarr banget.
“aku juga, aku kangen sekali pada paman! Aku baru bisa keluar sekarang,oh ya mana onew? Aku tidak melihatnya!” jawab so yung sambil senyum malaikat.
“dia sedang ditaman bersama eddie,”jawab paman senang,
“ah,terimakasih paman, aku kesana!” jawab so yung seneng.
*ditaman*
“onew..” panggil so yung sambil nyamperin onew dari jauh.
“so yung” jawab onew sambil senyum lebar pisan.
“bagaimana kabarmu?” Tanya so yung semangat.
“baik, kau sendiri? Bagaimana persiapan perlombaan mu?” jawab onew lebih semangat.
“sudah lumayan, tapi aku takut..” jawab so yung kikuk.
“takut? Kenapa?” Tanya onew heran.
“ aku takut tidak bisa memenangkan pertandingan itu, aku tidak ingin mengecewakan kalian semua. Aku takut saat lomba nanti aku terlalu gugup.” Jawab so yung panjang lebar.
“ kau tenang saja, aku akan selalu mendukungmu, kalau kau gugup kau ingat-ingat aku saja!Aku bersedia menjadi bayanganmu, aku akan selalu ada disisimu. Aku berjanji,akan menjagamu dan menemanimu sampai kau bisa menjadi atlit professional!” jawab onew sambil seyum mantabh!
Ngedenger jawaban onew so yung langsung diem ga ngomong apa-apa, abis itu keluar deh senyum angelic’a yang bisa bikin bunga bersemi saat itu juga! (halagh)
“terimakasih, aku pegang janjimu! Aku yakin kau akan menepati janjimu!” jawab so yung lembut tapi tetep semangat,
“tentu! Eh, anjing siapa ini?” Tanya onew ngeliat oddie yang ada disebelah so yung,
“dia anjingku “(so yung nyeritain sedetail-detailnya tentang oddie sama minho dengan semangat kaya anak sd yang disuruh nyeritain masa liburannya,)
“waahh,, kalau begitu bagaimana kalau kita jalan-jalan? Cuaca sedang bagus.” Ajak onew semangat.
“Baiklah, ayo“ jawab so yung semangat. Akhirnya onew-so yung, eddie-oddie ngadain double date di taman (halagh),mereka jalan-jalan di sekitar taman itu sambil sesekali bercanda gitu deh..
-------to be continue-------
Yap,,bgitulah part ke-6,,udah mulai masuk konflik nee,,mudah”an pada suka,,ditunggu comment’a yya..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar