KEYchand <3

Oktober 26, 2009

between love and victory (last part)

Hikshikshiks..
Seddi juga,,tapi seneng juga,,ni part terakhir dari ff pertama’a chand,,
Hwaa,,
Gg kerasa,,ternyata udah 9 part,,ampuun dee,,
Mudah”an di part yang terakhir ni bisa ngasi kesan bagus, n rasa puas buat para pembaca,, sekedar rekomendasi,, pas abaca part ni, backsound’a pake lagu solo’a onew ya,, yang the name I loved..
Met bacaa…
=)
—————
“so yung..” ucap onew lemah.
“ya,ini aku,,” jawab so yung sambil tersenyum.
“aku senang kau selamat” ucap onew lirih.
“onew, maafkan aku..” jawab so yung terisak.
“ untuk apa?” Tanya onew pelan.
“karna aku, kau harus terbaring disini. Maafkan aku, aku sudah membuat hidupmu susah, aku salah sudah memasuki kehidupanmu..” ucap So yung lirih.
“tidak, kau salah,,..” ucap onew lemah.
“aku tidak peduli seperti apa jadinya aku nanti, tapi cukup dengan melihatmu selamat, aku sudah senang dan merasa tenang. Aku sudah berjanji akan selalu menjaga dan melindungimu. Maka, itulah yang akan kulakukan apapun resikonya. Melihat kau tersenyum adalah yang terindah untukku, walaupun aku harus terluka” Jelas onew pelan dan terbata-bata.
So yung hanya diam tak bergerak, menitikan air mata sembari tersenyum dalam hening.
So Yung P.O.V
Onew..
Terimakasih..
Kau sudah penuhi janjimu..
Aku tau,kau akan penuhi janjimu..
Kau akan selalu disisiku,menjaga, dan melindungiku..
Terimakasih..
Author P.O.V
“terima kasih, kau sudah melindungiku, terima kasih..” jawab so yung terisak.
“biar kubangunkan paman,,” ucap so yung sembari mengusap air matanya. Namun tangan onew menahan langkah so yung,
“jangan..” ucap onew lirih.
“biarkan dia tertidur, dia sudah terlalu lama menjagaku,” ucap onew pelan. Akhirnya so yung kembali terduduk disamping onew,
“boleh aku meminta sesuatu padamu?” Tanya onew pelan.
“apa?” ucap so yung pelan,
“teruslah berusaha meraih mimpimu, jadilah atlit renang yang professional, jangan hancurkan harapan ibumu.” Ucap onew sembari tersenyum.
“setelah apa yang terjadi padamu, kau masih memintaku untuk menjadi atlit renang?” Tanya so yung bingung.
Onew menggelengkan kepalanya pelan,
“ini bukan akhir dari segalanya, ini adalah awal. Esok adalah hari barumu, mulailah hidupmu dari awal, seperti saat kita pertama bertemu. Tersenyumlah setiap saat, jangan biarkan masalah terus menghantuimu..” ucap onew dalam.
“kenapa harus aku?” Tanya so yung pelan
“karna hanya kau yang mampu membuatku semangat menghadapi hidup, saat aku melihat kau tersenyum, kurasakan ada kehangatan dalam hatiku.” Ucap onew sambil tersenyum.
“onew,, maafkan aku..,,, maaf karna aku sudah merusak hidupmu,,” ucap so yung pelan.
“sudahlah, hapus air matamu, dan tersenyumlah untukku, karna itu yang kuinginkan..” ucap onew lirih.
Dalam keheningan itu, hanya ada onew dan so yung yang terjaga, disertai isakan so yung. Minho, kini terbangun dari tidurnya, dan menghampiri mereka.
“syukurlah,kau sudah sadar..” ucap minho tenang.
Onew tersenyum pada minho,
“minho.., boleh aku meminta sesuatu padamu?” ucap onew dalam, raut mukanya berubah serius. Minho dan so yung hanya bingung.
“apa?” Tanya minho pelan.
“jagalah so yung sebaik mungkin, berilah kehangatan untuknya, jangan biarkan dia kedinginan sendirian” ucap onew dalam
“apa maksudmu?” tanya minho bingung.
“aku tau kau menyayangi so yung setulus hatimu, karna itu lindungilah dia, jangan sampai ia terluka lagi” ucap onew.
“onew, apa..” belum sempat so yung menyelesaikan ucapannya, onew sudah menarik tangan so yung dan menggenggamnya.
“dengarkan aku, jangan pernah menangis untuku, apapun yang terjadi, tersenyumlah, biarkan orang lain merasakan kehangatan senyumanmu.” Ucap onew pelan
“dan kumohon, usap air matamu, dan tersenyumlah untukku, dan aku akan bahagia untuk selamanya, berjanjilah padaku kau akan terus tersenyum dan melanjutkan mimpimu..” ucap onew lirih
“baiklah, akan kuturuti keinginanmu,,” ucap so yung lirih. Ia mengusap air matanya, dan tersenyum manis untuk onew yang terbaring dihadapannya.
“terimakasih, kau telah tersenyum untukku,,” ucap onew lemah sembari tersenyum, lambat laun matanya mulai tertutup, genggamannya semakin lemah, dan akhirnya matanya tertutup rapat.
“onew…” panggil so yung cemas.
“bangunlah, aku masih ingin bicara denganmu, jangan tidur dulu, bangunlah..” ucap so yung cemas.
“onew,,bangunlah..” ucap so yung menggoyang-goyangkan lengan onew, tak ada jawaban dari onew, ia hanya terbaring kaku.
“aku mohon bangunlah..” ucap so yung hingga akhirnya tangisnya kembali pecah.
“onew, jangan buat aku takut..” ucap minho menggoyang-goyangkan tubuh onew, tak ada hasilnya, onew tetap tidak bergerak.
Wajahnya yang pucat kini kembali tertidur, namun senyum pucat tetap menghiasi wajahnya. Matanya tertutup rapat, seolah ia telah beristirahat dengan nyaman dalam tidurnya, hingga ia tersenyum tenang.
“onew, jangan tinggalkan aku..”isak so yung memohon.
“jangan tinggalkan aku, bangunlah..” teriak so yung membangunkan ayahnya.
“ada apa? Ada apa dengan anakku?” Tanya paman menghampiri onew. Paman yang melihat so yung menangis sejadi-jadinya menundukan kepalanya, dan minho yang memperlihatkan raut sedih, langsung kebingungan.
Dilihatnya anaknya tertidur lelap dengan senyuman menghiasi wajahnya yang pucat.
“onew, bangunlah, jangan buat ayah khawatir. Bangunlah,,” ucap paman bergetar. Akhirnya paman pun menangis memeluk anaknya.
“bangunlah, jangan tinggalkan ayah sendiri..” ucap paman terisak.
So Yung P.O.V
Kenapa? Kenapa harus pergi? Kenapa harus kau yang pergi?
Kau bohong padaku, kau janji tidak akan meninggalkanku,
Kau janji akan melindungiku, kenapa kau meninggalkan aku..
Tidak, kau tidak boleh pergi,
Semuanya menjadi pudar, tak ada cahaya, hanya putih dimana-mana, tak ada yang lain
..
“So yung”,, sebuah suara terdengar samar..
“so yung, jangan menangis” ucap suara itu
“onew..”  ucap so yung pelan
“jangan menangis lagi, kau tidak pantas untuk menangis, perlihatkan senyum manismu, dan biarkan aku melindungi dan menjagamu dari tempat yang lain” ucap onew sambil tersenyum.
“ kenapa harus sekarang?” Tanya so yung  sambil memeluk onew.
“karna aku ingin menjagamu untuk selamanya, dan bisa menjadi banyanganmu untuk selamanya” ucap onew hangat.
“lalu kenapa kau tinggalkan aku?” Tanya so yung lirih
“Aku tidak meninggalkanmu, aku selalu ada dihatimu” jawab onew yakin
“aku mohon,Jangan pergi, aku menyayangimu..” ucap so yung lembut dan dalam
“aku juga, aku sangat menyayangimu, dan teramat mencintaimu, aku tidak ingin kehilanganmu, aku ingin menjagamu untuk selamanya” jawab onew lembut dan hangat.
“kalau begitu jangan pergi” pinta so yung dalam
“ragaku memang sudah hilang, tapi hatiku akan selalu ada untukmu, sama seperti kau yang tidak kumiliki, tapi hatimu tetap tersimpan dalam hatiku, ditempat yang tak akan terjamah oleh siapapun” ucap onew lembut
“jangan menangis lagi, tersenyumlah, tersenyumlah untuku, dan wujudkan mimpimu” ucapnya lembut dan hangat.
So yung hanya terdiam, terdiam dalam pelukan hangat dan senyuman manis onew yang kini telah tiada.
*besoknya*
So Yung P.O.V
Onew, aku mencintaimu, sangat mencintai dan menyayangimu
Walaupun kau tak ada, hatimu akan selalu ada dalam tempat yang terdalam
Sama seperti hatiku yang kau simpan ditempat yang tak kan terjamah oleh siapapun
Aku berjanji, akan selalu tersenyum untukmu, akan kuwujudkan impianku
Dan suatu saat nanti aku akan menemuimu, dan terus berada dalam pelukanmu
Tunggu aku disurga sana..
Minho P.O.V
Onew, selamat jalan..
Terima kasih atas kebaikanmu padaku..
Akan kupenuhi pintamu..
Akan kujaga dan kulindungi so yung untukmu, dan tak kan kubiarkan dia sendiri lagi..
Terima kasih untuk segalanya, kau memang yang terbaik..
Paman P.O.V
Anakku, aku tidak akan menahan kepergianmu..
Aku rela kau mendahuluiku, aku bangga padamu..
Kau telah melakukan yang terbaik dalam hidupmu, kau telah menunjukan cintamu dengan baik
Kau anakku yang hebat, ayah bangga padamu,
Ayah yakin, kau akan bahagia disana teruslah tersenyum, maka ayah akan tenang disini..
Author P.O.V
Onew kini telah tiada, yang tersisa hanyalah batu nisan, dan kenangan semasa hidupnya. Para pelayat sudah meninggalkan kuburan onew, yang ada hanyalah paman, minho dan so yung serta langit senja yang memerah.
“anakku, tersenyumlah selalu disana, maka aku akan tenang disini..” ucap paman lembut.
“terima kasih kawan, istirahatlah yang tenang..” ucap minho datar namun dalam. Hanya so yung yang diam selama pemakaman, dia tidak ingin air matanya menetes lagi, ia sudah janji pada onew tak akan menangis.
“ayo kita pulang, “ ajak paman pada minho dan so yung. Akhirnya mereka bertiga pulang, namun paman pulang bersama keluarganya. Diperjalanan menuju apartemen, tiba-tiba minho menghentikan mobilnya didepan tempat biasa mereka latihan.
“kenapa berhenti?” Tanya so yung bingung.
“ikut aku,,” jawab minho datar, minho dan so yung keluar dari mobil. Minho berjalan kedanau yang terletak dibelakang tempat latihan.
“untuk apa kita kesini?” Tanya so yung pelan.
“kau masih ingat permintaan onew? Dia ingin agar kau meneruskan mimpimu” Tanya minho mengingatkan,
“ya, aku ingat, kenapa?” Tanya so yung bingung.
“aku ingin melihatmu tersenyum, dan mengatakan kalau kau akan kembali berlatih dan menjadi yang terbaik demi ibumu, onew, paman dan aku.” Pinta minho pada so yung.
So yung yang mendengar ucapan minho langsung tersenyum manis namun lemah.
“tenang saja, aku sudah berjanji pada diriku sendiri akan meneruskan mimpiku, dan akan selalu tersenyum.Apapun yang akan terjadi tak kan kubiarkan air mataku menetes.” Ucap so yung mantap dengan senyuman malaikatnya yang telah kembali seperti biasanya.
Minho senang mendengar jawaban so yung dan membalas senyumannya, minho kini tersenyum manis, bahkan senyumnya begitu lebar, menggambarkan hatinya yang kembali terbuka untuk menerima keadaan barunya. Ia mengacak-ngacak rambut so yung yang hitam legam, dan merangkulnya.
“Kita pulang, mentari sudah tenggelam” ajak minho hangat pada so yung.
Mereka berdua kembali ke apartemen diiringi dengan mentari yang kembali ke rumahnya. Hari itu terasa amat melelahkan bagi so yung dan minho.
*besokpagidiapartemen*
“huuuaaaaammmmhhhhh…….” So yung menguap di tempat tidurnya, ia belum bangun dari tidurnya, ia mencari handphone nya. Dilihatnya layar handphone-nya, ia tersenyum layaknya anak kecil yang dibangunkan dengan ciuman orangtuanya. Dilihatnya foto dirinya dengan onew ditaman.
So yung segera bangkit dari tidurnya, dan membuka tirai kamarnya. Disambutnya mentari pagi dengan rebahan dan senyuman manis.
‘Selamat pagi onew, selamat pagi dunia’ gumamnya dalam hati sembari tersenyum.
Kemudian ia keluar dari kamarnya dan menuju dapur, mengambil segelas susu putih kesukaannya. Dilihatnya minho belum terbangun, akhirnya ia memutuskan untuk membuatkan sarapan untuk mereka berdua. So yung membuatkan roti bakar dan susu untuk sarapan pagi, setelah selesai ia segera pergi ke kamar minho.
“Minho bangun! Sudah siang!” panggil so yung sambil mengentuk pintu kamar minho. Tak ada jawaban dari minho, so yung mencoba kembali mengetuk pintu.
“mInho, ayo bangun!” so yung sedikit berteriak, tetap tak ada jawaban. Akhirnya so yung memutuskan masuk ke kamar minho. Dilihatnya minho tengah tertidur pulas dikamarnya. Ini pertama kalinya so yung memasuki kamar pelatihnya itu, meskipun mereka sudah cukup lama tinggal bersama.
Kamarnya sangat sederhana, dan sangat sepi. Warna putih yang dominan semakin membuat kamar ini terasa dingin dan sepi.
“kenapa minho bisa betah tidur dikamar seperti ini?” Tanya so yung pada dirinya sendiri.
“Minho! Ayo bangun! Sudah siang!” panggil so yung menggoyang-goyang badan minho. Minho tak bergerak, tidurnya pulas sekali.
“Minho! Kau ini kenapa sih! Ayo bangun!” kini so yung sedikit berteriak.
“MINHOOO!!!! AYO BANGGUUUNN!!! SUDAH SIANGGG!!!!” So yung berteriak tepat di telinga minho.
Minho langsung membuka matanya, dan kejadian yang dulu kembali terulang. Tatapan mereka kembali beradu dengan jarak yang amat dekat. Jantung minho kembali berdegup kencang, badannya kaku tak dapat bergerak, hanya mampu mengagumi mata so yung yang indah.
“mianhe..” ucap so yung membenarkan posisinya.
“Gwenchanayeo..” jawab minho datar.
“ada apa membangunkan ku?” Tanya minho datar.
“Kau ini bagaimana sih! Ini sudah siang! Saatnya kita latihan! Pertandingan tinggal satu minggu lagi! Tidak ada waktu untuk berleha-leha! Ayo bangun!” jawab so yung bersemangat sembari melepaskan selimut yang membalut sebagian badan minho.
Minho yang melihat so yung yang amat bersemangat hanya bisa termangu, dan tersenyum simpul.
“Hey! Bukan tersenyum! Ayo bangun! Kita sarapan dulu!” bentak so yung, layaknya minho yang selalu meneriaki so yung tiap pagi.
Minho turun dari tempat tidurnya dan keluar kamar. Saat ia sampai di dapur, ia melihat roti bakar dan susu buatan so yung tadi,
“ini buatanmu?” Tanya minho kaget.
“ia, tadi kulihat tak ada makanan untuk sarapan, jadi kubuatkan ini untuk sarapan. Ayo makan!” jawab so yung semangat. Akhirnya mereka berdua makan dengan roti buatan so yung. Selama makan, minho terus memperhatikan so yung yang begitu bersemangat pagi itu, ia kagum pada so yung yang kuat dan tegar. Hal itu membuatnya semakin menyayanginya. Dan ia berharap akan seterusnya seperti itu.
*diluarapartemen*
Selesai sarapan so yung dan minho bersiap-siap untuk berlari, mereka sudah ada diluar apartemen, seperti biasanya so yung selalu membawa mp4 pemberian minho setiap lari.
“seperti biasa kan?” Tanya so yung ceria. Minho hanya mengangguk dan tersenyum kecil.
“baiklah,” jawab so yung ceria dan memulai larinya. Ia berlari ke taman seperti biasanya. Setelah cukup lama berlari, ia memutuskan untuk kembali ke apartemen. Ia berjalan melewati café paman, dan melihat eddie didepan café, kemudian so yung menghampirinya.
“Hay eddie, bagaimana kabarmu?” Tanya so yung ceria, sembari tersenyum.
Paman yang berada didalam café melihat so yung sedang mengobrol dengan anjingnya, ia masuk ke dalam rumahnya dan mencari sesuatu. Kemudian menghampiri so yung.
“So yung..” panggil paman akrab.
“paman, apa kabar?” Tanya so yung ramah.
“baik, sudah mulai berlatih kembali?” Tanya paman basa-basi sembari tersenyum.
“iya, waktunya tinggal seminggu lagi, aku harus berusaha keras agar menang!” jawab so yung semangat.
“bersemangatlah, aku mendukungmu!” jawab paman akrab,
“terimakasih paman..” jawab so yung tersenyum.
“oh ya, ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu..” ucap paman sembari memperlihatkan sesuatu pada so yung.
“emh? Apa itu?” Tanya so yung penasaran.
“ini kalung onew, almarhum ibunya yang memberikan ini padanya, kalung ini diberikan saat onew akan mengikuti perlombaan di sekolahnya. Ibunya mengatakan ini adalah kalung kasih sayang, kalau onew menggunakan kalung ini, ia akan merasakan kasih sayang yang berlimpah sehingga segala masalahnya akan tak terasa.” Jelas paman menunjukan kalung itu, kalung itu tidak mewah, sangat sederhana, gantungannya seperti bel berbentuk bandul berwarna putih susu. Sangat indah.
“lalu kenapa paman?” Tanya so yung bingung.
“aku ingin kau menyimpannya, dan menggunakannya..” ucap paman memberikan kalung itu,
“tapi ini milik onew, apalagi kalung ini dari ibunya, mana mungkin aku menggunakannya..” jawab so yung bingung
“percayalah, onew akan senang kalau kau menggunakannya, kau terlihat cantik menggunakan kalung ini, anggaplah ini kalung pemberian onew untukmu, agar kau selalu ingat pada onew.Aku tau onew amat mencintaimu, ia rela melakukan apapun untukmu, dan aku bangga ia mampu menunjukkan perasaannya dengan sebaik-baiknya padamu,” ucap paman lembut.
“paman, tanpa kau memberikan kalung ini pun aku akan selalu mengingatnya. Aku juga menyayanginya, aku selalu merasa nyaman saat berada disisinya,..” tiba-tiba so yung terdiam ditengah ucapannya.
“dan aku berjanji akan selalu tersenyum untuknya..” ucap so yung melanjutkan ucapannya sembari tersenyum manis.
“baiklah, akan kuterima kalung ini, dan akan kugunakan setiap hari. Terima kasih paman..” ucap so yung sembari memeluk paman hangat.
“Ne, cheonmanayeo..” ucap paman hangat mengusap kepala so yung.
“baiklah, aku harus pulang sekarang, minho sudah menungguku..” ucap so yung melepaskan pelukannya.
“baiklah, teruslah bersemangat, wujudkan mimpimu!” ucap paman memberi semangat pada so yung.
“dah paman..” ucap so yung tersenyum manis.
So yung meninggalkan paman didepan café dengan eddie.
So Yung P.O.V
Onew..
Kini aku semakin menyayangimu, walaupun kau tak ada disini, tapi hatimu ada disini
Aku tau kau memperhatikanku saat ini..
Akan kujaga kalungmu ini
Akan kupenuhi janjiku padamu..
Sarangheyo..
Author P.O.V
So yung kembali ke apartemennya.
Disana sudah ada minho yang sudah rapi dengan dandanan simple seperti biasanya,
“kenapa lama?” Tanya minho datar.
“mianhe, tadi aku bertemu dengan paman,” jawab so yung dengan senyum memelasnya.
“ya sudah, cepat mandi, kita pergi sebentar lagi,” perintah minho tenang.
Tak ada jawaban dari so yung, ia berlalu meninggalkan minho dan segera bersiap.
*ditempatlatihan*
“jangan biarkan kakimu tegang, atur gerakanmu, jaga nafasmu,..” minho berteriak-teriak memberi tahu so yung selagi so yung tengah berenang.
“perbaiki lagi gerakan lengan dan kakimu, itu membantu kecepatan renangmu.” Ucap minho menjelaskan.
“apa aku lebih baik dari sebelumnya?” Tanya so yung yang sudah mencapai tepi kolam.
“tidak, kau mundur dari sebelumnya!” jawab minho dingin. So yung kaget mendengar jawaban minho,
“mwo? Bagaimana mungkin? Akan kubuktikan kalau aku ini sudah mahir!” teriak so yung bersemangat pada minho yang berlalu meninggalkan so yung.
So yung kembali berenang,sementara minho yang berdiri dipinggir kolam hanya tersenyum kecil mendengar jawaban so yung yang bersemangat.
“teruslah seperti itu, maka kau akan menjadi yang terbaik!” gumam minho dalam hati.
*hari pertandingan datang*
Setelah seminggu penuh berlatih, hari pertandingan itu datang juga, tak ada yang berbeda. Yang beda hanyalah tak ada hye sun dan si won seperti biasanya. Mereka sudah ditahan oleh polisi karna perbuatannya, tapi perasaan gugup so yung tidak berkurang sama sekali.
Ia mondar-mandir didepan ruang ganti, minho yang melihat so yung begitu gusar akhirnya menghampirinya.
“kau kenapa?” Tanya minho datar,
“aku takut aku kalah,” jawab so yung gugup,
“kalau kau takut kalah, maka kau akan kalah!” jawab minho datar,
“apa? Aku tidak mau kalah! Aku harus menang, kau harus berjanji padaku, saat pertandingan nanti kau harus ada untuk melihatku, dan tersenyum saat aku menang nanti!” pinta so yung pada minho semangat.
Minho merasa hatinya kembali berbunga, ia merasa so yung semakin merasukinya, ia senang saat so yung memintanya untuk melihat pertandingannya.
“sudah, cepat ganti pakaianmu! Pertandingan segera dimulai!” akhirnya minho mengeluarkan kata-kata.
“baiklah..” jawab so yung memasuki ruang ganti.
Setelah mengganti pakaiannya, ia melepaskan kalung milik onew itu,
So yung P.O.V
Onew, pertandinganku akan dimulai
Aku tau kau akan melihatku, jauh dari sana
Dan akan kubuktikan padamu, aku mampu mewujudkan mimpiku
Dan tersenyum bahagia saat kemenanganku datang
Dan kuharap kau tau, kalau kasih sayang yang kau berikan padaku,
Kini kujadikan energi, untuk meraih mimpiku
Dan menyatakan cintaku dengan senyuman dan kemenanganku..
Author P.O.V
So yung merapikan pakaiannya, dan keluar dari ruang ganti, pembawa acara pertandingan sudah mulai berbicara, dan mengumumkan para peserta lomba, dan salah satu diantaranya adalah so yung.
“Kau pasti menang so yung, percayalah!” gumam so yung dalam hati menyemangati.
So yung bersiap diposisinya, dia melihat minho yang ada dikursi pelatih tersenyum padanya, dan so yung membalas senyumnya.
Tanda pertandingan dimulai telah berbunyi, so yung lompat ke kolam, dan berenang secepat mungkin, satu persatu lawannya ditinggalkannya, saat putaran kedua, ia menjadi yang paling cepat, mengalahkan yang lainnya. Dan akhirnya so yung lah yang memenangkan pertandingan itu.
Semua pendukung so yung berteriak senang dan memberikan tepuk tangan. So yung langsung keluar dari kolam dan menatap minho, minho menepati janjinya, ia tersenyum bahagia pada so yung, senyumnya amat manis dan lembut. So yung pun membalas senyum minho dengan lebar dan bahagia.
“Selamat, kau berhasil mewujudkan mimpimu..” ucap minho sambil memberikan handuk pada so yung.
“gomapta..” jawab so yung senang.
Setelah ia mendapat medali dan meraih penghargaan, ia menemui paman yang melihat pertandingannya barusan.
“paman..” panggil so yung senang.
“so yung, selamat ya, akhirnya mimpimu terwujud! Kau menang, selamat ya..”  ucap paman hangat pada so yung,
“gomapta ajumma..” jawab so yung sambil tersenyum.
“bagaimana kalau kita ke cafeku lagi?” ajak paman pada so yung dan minho yang ada dibelakangnya.
“mianhe ajumma, aku ingin pergi ke makam onew,,,” jawab so yung menyesal.
“baiklah, kalau begitu kita pergi ke makam onew bersama-sama, lalu kita makan di café ku, bagaimana?” ajak paman memberi usulan.
“baiklah,” jawab so yung tersenyum.
“kalau begitu ayo kita pergi sekarang,” ajak minho. Akhirnya paman, so yung, dan minho pergi bersama.
*dimakam onew*
So yung meletakan bunga pada nisan onew, diikuti paman dan minho yang ada dibelakangnya.
“onew, ini aku, sudah kupenuhi janjiku padamu, aku sudah menang!” ucap so yung senang sembari tersenyum.
Mereka bertiga berdoa untuk onew, setelah selesai melayat, mereka berdiri menghadap langit yang terang.
“aku bangga padamu..” ucap paman bangga.
“gomapta, aku juga bangga pada paman..” jawab so yung tersenyum.
“akhirnya kau bisa mewujudkan mimpimu, kau bisa menjadi atlit yang professional, dan memenangkan pertandingan” ucap minho datar.
“ini semua juga berkat kau, karna kau aku bisa menjadi seperti sekarang, gomapta, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu, akan kujaga kemenangan ini untuk kita semua” jawab so yung hangat. Senyuman malaikatnya kini kembali tumbuh di wajahnya, memberikan kehangatan bagi orang-orang disekitarnya. Minho dan paman membalas senyuman hangat so yung dengan senang.
So Yung P.O.V
Kau benar onew
Senang rasanya melihat mereka merasakan kehangatan dari senyuman ku
Terima kasih, kau sudah menepati janjimu untukku
Terima kasih, karna kau telah memberikan pelajaran yang begitu berharga padaku
Terimakasih karna kau telah mencintaiku
Dan terima kasih, karna kau mengijinkanku untuk menyayangimu..
Sarangheyo..
Author P.O.V
Hari semakin sore, akhirnya minho mengajak so yung dan paman untuk pulang.
“sudah sore, kita pulang sekarang?” Tanya minho tenang.
“ayo, kita pulang, aku sudah lapar!” jawab so yung semangat.
“baiklah, ayo kita pergi sekarang” jawab paman antusias, mereka bertiga meninggalkan makam onew dan menuju café paman. Tak berapa lama dari sana,mobil minho berhenti didepan café.
“ayo masuk, sudah kusiapkan makanan yang enak..” ucap paman turun dari mobil.
Mereka bertiga masuk kedalam café dan duduk dimeja tempat mereka makan waktu itu, paman menyiapkan makanannya, kemudian mereka pun makan bersama. Mereka mengobrol banyak sekali dan sangat akrab, canda tawa terdengar hangat dan akrab. Sesekali paman membicarakan tingkah lucu onew diwaktu ia kecil, dan tawa pun pecah. Akhirnya waktu berlalu, tanpa disadari hari sudah larut, minho memutuskan untuk kembali ke apartemen, dan mengajak so yung pulang.
“so yung, sudah larut, kita pulang sekarang” ucap minho tenang.
“baiklah, paman kami pulang dulu, terimakasih untuk segalanya..” jawab so yung ramah.
“cheonmaneyo, kapan-kapan mampirlah kesini sekedar untuk minum..” jawab paman hangat.
So yung hanya mengangguk sembari tersenyum ramah.
“kami permisi dulu, annyonghi gyeoseyo..” ucap minho ramah.
“annyonghi gaseyo..,, hati-hati dijalan..” ucap paman dari pintu café.
Mereka berdua masuk mobil dan meninggalkan paman sendiri dicafe, selama perjalanan pulang minho dan so yung hanya terdiam. Selang beberapa waktu akhirnya mereka tiba di apartemen dan so yung langsung masuk kekamarnya, namun minho menahannya.
“so yung..” panggil minho sedikit berteriak
“mweyo?” Tanya so yung pelan.
“bisa kita bicara sebentar?” Tanya minho pelan
“boleh, ada apa?” Tanya so yung bingung
“apa kau ingat, waktu kau menang dan kita makan dicafe paman waktu itu? Kau ingat dimana aku tidur?” Tanya minho mengingatkan.
“ya, aku ingat. Kau tertidur disofa, kenapa?” Tanya so yung penasaran.
“kau tau kenapa aku tertidur disofa?” Tanya minho antusias.
“kau sendiri kan yang bilang, kalau kau ketiduran.” Jawab so yung
“tidak, bukan itu..” jawab minho pelan
“mwo? Lalu apa?” Tanya so yung bingung
“saat itu, perasaanku terasa kacau, hati dan pikiranku menjadi tidak tentu, seperti ada badai yang menimpaku. Pikiran dan hatiku terus memikirkanmu, meskipun aku sudah berusaha untuk mengalihkan pikiranku, tapi tak ada hasilnya, justru pikiran ku semakin tertuju padamu..” jawab minho datar.
“minho..” ucap so yung pelan.
“tidak, biarkan aku meneruskan ucapanku..” sela minho.
“mungkin aku sudah salah selalu memikirkanmu dan membuatmu menjadi bingung dengan tingkah lakuku selama ini. Aku sendiri tidak tau, kenapa aku seperti ini, rasanya sulit merubah sikapku, dan merubah perasaanku. Saat kau bersama onew, hatiku terasa resah sekali, aku takut kau meninggalkanku. Aku tau onew menyayangimu, dan ia bersikap amat baik padamu. Aku takut kau menjauhiku karna sikap dinginku.” Jelas minho semakin dalam.
Minho dan so yung kini saling terdiam dalam keheningan malam ditengah ruangan yang kecil. Hanya ada mereka berdua dan pikiran mereka yang sedang kalut satu sama lain.
“Ingin rasanya aku bisa seperti onew, selalu melihat kau tersenyum, dan tertawa. Tapi aku sadar itu tidak mungkin, sudah kucoba untuk menghilangkan perasaan ini, tapi aku selalu gagal. Perasaanku semakin dalam padamu, aku semakin ingin memilikimu dan menjagamu..” ucap minho.
“aku sangat senang saat onew memintaku untuk menjaga dan melindungimu, dan aku berjanji pada diriku sendiri akan menjaga dan melindungi dirimu, walaupun kau tidak tau perasaanku dan tak membalas perasaanku, tapi aku akan tetap melakukannya.” Ucap minho, sedangkan so yung hanya terdiam menatap minho dalam.
“minho, aku tau perasaanmu, aku tau kau menyayangiku, aku tau saat kau mabuk itu semua karna aku. Aku tau kau selalu menjagaku setiap saat tanpa perlu menunjukannya padaku. Aku sangat senang dan berterimakasih kau mau melindungi dan menjagaku, terima kasih..” ucap so yung dengan mata berkaca-kaca.
Minho tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya bisa terdiam dan menarik tubuh so yung menuju dekapannya, so yung dipeluknya erat dan hangat. Tak ada satupun perkataan yang keluar dari mulut minho maupun so yung. Mereka berdua terdiam, cukup lama dalam keheningan.
“minho, teruslah melindungi dan menjagaku, seperti ucapanmu barusan..” pinta so yung lembut.
“tanpa kau pinta aku akan selalu melindungi dan menjagamu, dan akan selalu menjaga perasaan sayangku padamu..” jawab minho dalam.
“terima kasih kau sudah mencintai dan menyayangiku, dan kuharap suatu saat nanti aku bisa membalas perasaanmu..” jawab so yung lembut dan dalam.
“sarangheyo so yung..” jawab minho singkat namun dalam dan lembut.
Akhirnya mereka berdua melewati malam yang larut dalam keheningan dan kegelapan. Hanya ada dua insan yang tengah berpelukan dan saling berbicara lewat hati, saling menerima perasaan.
So Yung P.O.V
Terima kasih onew, terima kasih minho
Karna kalian telah menyayangi dan mencintaiku
Terima kasih kalian mau melindungiku, dan tak membuatku sendiri lagi
Kini, kemenangan sudah kuraih, dan cintaku, sudah tertanam kuat dalam hatiku
….
——————the end—————-
Huuuaaaaa….. akhirnya beres juga..
Setelah sekian lama berkutat didepan laptop,,fanfic pertamaku suda selesai..
Gimana chungi? Suka ga? Mudah”an si pada suka,, makasi yang udah mau baca dari awal ampe akhir,, ditunggu comment’a.. =)
Semoga suka..
Gamsahamnida..

Oktober 23, 2009

between love and victory (part 8)

Haduuuhh,,,gila tadi dikelas gedubrakh banget ih! Hormon adrenalin’a lagi error kali yya! Pada stress dikelas,,tereak” sambil belotot”,,ampuun dagh!!
Udah ah,,daripada ngomongin yang geje kaya gitu ntar digebukin sama readers mening kita bercerita lagi,,lanjutin part berikutnya..
Oceehh,,,readyyyyyyy,,, goooooooooo!!!!!!
-------------
“So yung, dimana kau? Apa yang terjadi denganmu?tunggu aku so yung! Aku akan menemukanmu! Tapi dimana? Kenapa kau tiba-tiba menghilang seperti ini!” Gumam minho dalem hati sambil mondar-mandir dijalan.
“apa mungkin dia diculik?” Tanya onew tiba-tiba dari dalem apartemen.
“apa? Mana mungkin so yung diculik? Dia tidak punya musuh disini!” jawab minho ngeyakinin.
“lalu sekarang kita harus bagaimana?” Tanya onew bingung ga tau arah.
“tunggu!” kata minho tiba-tiba inget sesuatu,
“ada apa?” Tanya onew bingung.
“si won, ya aku yakin pasti dia yang menculik so yung!” kata minho tiba-tiba.
“si won? Siapa si won?” Tanya onew bingung.
“kita pergi sekarang!” kata minho sambil lari ke parkiran ngambil mobil. Onew yang bingung Cuma ngikutin minho dibelakang. Dijalan minho nyeritain tentang si won rivalnya.

*diruanggelapnangulita*
“jadi bagaimana? Kau sudah membuang waktumu terlalu lama! Apa begitu sulit menjawab tawaranku!” kata hye sun rada-rada kesel.
“aku tidak bisa memilih keduanya!” jawab so yung pelan.
“apa?hhh,jawaban yang bodoh!” jawab hye sun kaget sambil nyindir.
“aku tidak bisa meninggalkan duniaku yang baru! Aku juga tidak akan membiarkan orang-orang yang ku sayangi pergi!” jawab so yung pelan sambil ketakutan.
“baiklah kalau begitu. Karna kau tidak memberi jawaban, biar aku yang memilihkannya untukmu!” jawab hye sun seneng.
So Yung P.O.V
“Bodoh! Apa yang kau katakan tadi so yung! Kau mau mati! Itu sama saja kau membunuh impianmu!” gerutu so yung marahin dirinya sendiri.
“ayo so yung! Berikan pilihan mu! Jangan sampai kau menyesal seumur hidup!” perintah so yung ama dirinya sendiri.

Author P.O.V
Hye sun ninggalin so yung sendirian. Dia nyamperin salah satu orang yang ada disana n ngobrol serius banget. Orang yang diajak ngobrol sama hye sun manggut-manggut kaya anak kecil yang nurutin kata orang tuanya.
Waktu hye sun lagi ngobrol sama orang lain, so yung Cuma diem. Nundukin kepalanya mikir dalem banget, dia masih kalut sama pilihan yang dikasih sama hye sun.
“bagaimana? Masih tetap dengan jawaban semulamu?” Tanya hye sun akhirnya balik lagi ngeyakinin.
“baiklah, akan kuturuti kemauanmu! Akan kutinggalkan dunia renangku” akhirnya so yung ngasih jawabannya.
“hmh, bagus! Akhirnya kau sadar juga!” jawab hye sun seneng.
“dan kuharap kau memenuhi janjimu! Jangan pernah mengganggu orang-orang yang ada disekelilingku!” jawab so yung pelan.
Hye sun ga bilang apa-apa, dia Cuma senyum gara-gara udah menang dari so yung.
*dikantor si won*
‘blakkkk!!!’ pintu kantor si won dibuka kasar sama minho diikutin onew dibelakangnya. Si won yang lagi duduk di meja kerjanya langsung ngeliat ke arah pintu.
“minho! Apa-apaan kau ini!” kata si won kaget sekaligus marah.
“dimana so yung?” Tanya minho sambil narik kerah bajunya si won.
“apa maksudmu? Kenapa kau tanyakan so yung padaku! Mana ku tahu so yung ada dimana!” jawab si won bingung.
“kau jangan bohong pada kami! Pasti kau yang menculik so yung tadi malam!” kata onew datar tapi dalem.
“apa? Menculik so yung? Untuk apa? Semalaman aku ada disini!” jawab si won makin bingung.
“aaarrggh!!” ‘bugg’ minho yang udah ga tahan lagi langsung ngasih bogem ke si won. Akhirnya si won jatoh ke lantai n bibirnya berdarah.
“heh! Apa-apaan kau ini! Seenaknya memukul orang!” protes si won sambil bangun dari jatohnya.
“cepat katakan dimana so yung!” kata minho lagi-lagi narik kerahnya si won.
“tunggu! Kau jangan emosi dulu!” kata si won sambil nyoba ngelepasin diri dari minho. Akhirnya minho ngelepasin tangannya.
“aku tidak menculiknya, untuk apa aku menculiknya. Tapi,” kata si won ngejelasin,tapi tiba-tiba berhenti,
“tapi apa?” Tanya onew penasaran.
“hye sun! biar kupastikan dulu!” kata si won sambil nelpon hye sun.
“yobo?” jawab hye sun dari jauh.
“kau dimana?” Tanya si won buru-buru.
“aku diapartemen” jawab hye sun bohong.
“tidak mungkin, kenapa disana berisik sekali? Cepat katakan padaku kau ada dimana!” suruh si won buru-buru. Akhirnya hye sun ngasih tau dimana dia sekarang.
“aku tidak tau apa benar hye sun yang menculiknya, tapi sekarang dia ada di sebuah gedung tua!” kata si won ke minho n onew yang dari tadi ngeliatin si won.
“kalau sampai terjadi sesuatu pada so yung, aku tidak akan segan untuk membunuhmu!” jawab minho sambil pergi ninggalin si won.
Onew yang ngedenger omongan minho Cuma bisa diem n ngeliatin minho. Lagi-lagi pikirannya ketuju sama tingkah laku minho yang bener-bener ngebela so yung. Dia makin yakin kalau minho-lah yang bakal jadi pendamping hidup so yung. Udah banyak banget pengorbanan yang dilakuin sama minho buat so yung. Dan itu pasti bikin so yung naro hati buat minho. Pikiran onew makin ngelayang jauh, dia ga bisa focus sama jalannya.
“ONEW!” teriak minho ngebuyarin lamunan onew.
“hah?” onew langsung kelimpungan kaget setengah idup dipanggil sama minho.
“kau ini kenapa! Kau ini tidak peduli pada so yung hah! Cepat telfon polisi!” bentak minho sama onew. Onew buru-buru ngambil hapenya n mencet-mencet keypad hapenya sambil gemeteran.
“yobo?” jawab polisi disebrang sana.
“yoboseo, saya ingin melaporkan penculikan..” kata onew buru-buru. Onew nyeritain semuanya sama polisi.
Beberapa menit kemudian.
“sudah, mereka akan pergi sekarang juga!” jawab onew abis nutup telfonnya.
“tunggu aku so yung! Sebentar lagi aku datang!” kata minho sambil ngebut.
Lagi-lagi onew Cuma diem ngedenger omongan minho yang datar tapi dalem banget.

*diruanggelpanangulita*
So yung Cuma bisa diem n nundukin kepalanya, perutnya laper banget, dia juga kedinginan. Udah ampir 6 jam dia diem disana tanpa dikasih makan ataupun minum. Badannya udah lemes banget, mukanya pucet. Keliatan kaya yang sakit parah lah,
“kau kedinginan?” Tanya seseorang tiba-tiba. Tapi itu bukan hye sun, itu suara cowo, tapi so yung ga bisa ngeliat muka orang itu gara-gara disana gelap banget.
“emh? Siapa kau?” Tanya so yung lemes.
Orang itu ga jawab apa-apa, dia Cuma ngelingkarin kain kebadan so yung terus jongkok didepan so yung.
“kau cantik juga, tapi sayang, aku harus merelakanmu!” kata cowo itu aneh.
“apa maksudmu?” Tanya so yung bingung.
“Sebentar lagi, kau tidak akan merasa kedinginan lagi, aku akan mengirim mu ketempat yang lebih baik dari ini!” kata cowo itu makin aneh.
“apa maksud orang ini! Kenapa dia berbicara seperti itu! Ada apa ini! Kenapa aku semakin merasa ada yang aneh” gumam so yung dalem hati. Dia ga bisa ngomong lagi, badannya udah lemes banget.
“hey!” panggil hye sun keras.
“apa yang kau lakukan? Sudah kukatakan padamu!jangan datang sebelum aku menyuruhmu!” bentak hye sun sama cowo itu.
“aku hanya memberinya kain! Kulihat dia kedinginan” jawab cowo aneh itu datar.
“keluar kau! Aku mau bicara dengannya!” suruh hye sun sama cowo itu, dia langsung pergi ninggalin hye sun sama so yung berdua,
“kau mau apa?” Tanya so yung pelan.
“aku akan membawamu kesebuah tempat yang indah!lebih indah dari yang kau kira” kata hye sun sambil senyam-senyum,
“apa maksudmu?” Tanya so yung bingung.
“hmh, sudahlah, kau ini terlalu banyak bertanya! Jangan buat aku kesal lagi!” kata hye sun sambil ngedeketin so yung.
*dimobil*
“apa yang akan kau lakukan?” Tanya onew tiba-tiba.
“bodoh, tentu saja aku akan menolong so yung dan membawanya pulang!” jawab minho sambil tetep focus nyetir.
“apa kau menyukainya?” Tanya onew tiba-tiba.
Minho yang ngedenger pertanyaan onew Cuma diem dan jadi agak beda.
“sejak kau pingsan, aku mulai sadar. Kau menyimpan perasaan pada so yung kan, bahkan sekarangpun kau tidak peduli pada tubuhmu yang masih lemah, dan kau lebih memilih menyelamatkan so yung.” Jelas onew datar tapi dalem.
“sudahlah, bukan saatnya berbicara. Kita selamatkan so yung lebih dulu!” jawab minho sambil ngeberhentiin mobilnya n turun dari mobil diikutin sama onew.
Mereka langsung masuk ke gedung tua itu, disana gelap banget dan sepi. Onew jadi ragu sama tempat yang dikasih tau sama si won tadi.
“kau yakin ini tempatnya?” Tanya onew ngeyakinin.
“tentu saja! Tidak salah lagi! Liat diatas sana, ada cahaya” kata minho sambil ngeliat ke lantai atas meriksa-meriksa.
Mereka berdua langsung naik keatas n buru-buru nyamperin sumber cahaya. Pas udah nyampe lantai 3 mereka malah ngeliat orang banyak yang lagi asik ngobrol. Kaya perkumpulan geng gitu, mereka pada nyalain api unggun terus minum-minum.
Onew n minho ngedarin pandangan mereka nyari so yung, tapi ga ketemu. Mereka Cuma ngeliat orang-orang yang pada pake tato n berbadan gede. Tapi tiba-tiba minho ngeliat seseorang yang pernah dia liat.
Minho langsung nyamperin orang itu ninggalin onew yang masih ngeliat sana-sini.
“hey kau!” kata minho sambil ngeliat muka orang itu.
Orang yang dimaksud minho langsung kaget ngeliat minho ada didepannya. Dia langsung kabur dari depan minho n lari.
“hey, tunggu!” teriak minho sambil ngejar orang itu. Gara-gara kejar-kejaran kaya gitu akhirnya orang-orang yang ada disana jadi merhatiin minho n orang itu trus malah jadi ikutan ribut, n jadilah kekacauan. Onew yang baru sadar disana lagi pada berantem langsung lari-lari nyari minho n so yung. Sesekali dia ngehalau serangan dari orang-orang geng tadi, dia mukul sana-mukul sini, ngeliatin kehebatannya jadi HULK(Whatt??).
Waktu lagi lari-lari ga sengaja dia ngeliat minho yang lagi berantem ama orang yang tadi dia kejar, onew langsung nyamperin minho n ngebantu dia.
“biar aku yang urus! Kau cari so yung!” kata onew, minho langsung ngangguk n ninggalin onew.
Minho langsung lari-lari nyari so yung. Disudut tempat yang lain, hye sun yang bingung sama kekacauan yang terjadi langsung ngambil hape n nelfon seseorang. Dia keliatan bingung sekaligus kaget. Dan ga sengaja waktu lagi bingung-bingungnya dia ngeliat minho lagi kelimpungan diantara orang-orang yang berantem.
Kontan hye sun langsung matiin hapenya dan nyari sesuatu di meja yang ada dipinggirnya.
Belom sempet dia nemuin barang yang dicarinya, dia udah keduluan sama minho yang ngeliat so yung duduk dipojok sambil diiket. Minho yang ngeliat so yung dengan keadaan kaya gitu langsung lari nyamperin so yung.
“so yung!” teriak minho sambil lari nyamperin so yung.
“minho..” jawab so yung pelan
“kau harus bertahan so yung, kita akan pulang sekarang” kata minho nyemangatin so yung.
Hye sun yang lagi kelimpungan nyari barang makin ketakutan n jadi grasak-grusuk waktu ngeliat minho lagi nolongin so yung. Dia jadi ketakutan setengah mati.
“ayo, kubantu kau berdiri!” kata minho sambil ngebopong so yung yang udah lemes banget.
“aku tidak apa-apa!” jawab so yung sambil jalan sama minho.
Tiba-tiba dari samping minho ada cowo yang lari ke arah minho n so yung sambil bawa-bawa besi. Kontan minho langsung ngedorong so yung buat ngejauh dari minho n minho langsung ngehalau cowo tadi n mukulin dia.
So yung yang kedorong malah keseret-seret sama orang-orang yang lari-lari ga jelas ngehindarin lawan mereka. So yung malah jai dada ditengah-tengah kekacauan. Dia ga bisa keluar dari sana dan celingak-celinguk nyari minho. Tapi gagal. Dia ga bisa nemuin minho.
“akhirnya” kata hye sun tiba-tiba setelah cukup lama ngobrak-ngabrik mejanya. Sekarang ditangannya ada pistol item yang pelurunya penuh. Hye sun langsung ngeliatin ekspresi frustasi dan senyum-senyum sendiri.
“tak akan kubiarkan” kata hye sun sambil ngeliatin pistol. Hye sun langsung ngebalikin badan nyari so yung. Akhirnya hye sun ngeliat so yung ada diantara kerumunan orang-orang. Dia langsung ngangkat pistolnya n ngebidik so yung sebagai sasarannya.
Onew yang dari tadi harus berantem ngelawan gangster ga sengaja ngeliat hye sun lagi ngebidik seseorang dan dia ngikutin arah bidikan hye sun. dan ternyata sasarannya so yung.
Kontan onew langsung lari kea rah so yung yang ga nyadar lagi dibidik sama hye sun. onew lari sekenceng-kencengnya kea rah so yung. Akhirnya dia bisa nyamperin so yung dan langsung meluk so yung. Dan seketika itu juga, peluru dari pistol yang dipegang hye sun lepas dari pistolnya, peluru itu nimbus badan onew, kedenger beberapa tembakan yang dilepasin sama hye sun, dan itu semua tepat mengenai onew.
So yung yang ngedenger suara tembakan itu langsung kaget dan ketakutan, matanya langsung berkaca-kaca. Sama halnya sama minho yang langsung ngeliat sumber tembakan dan ngeliat so yung yang dipeluk onew. Onew yang meluk so yung langsung lemes ga bisa bertahan lagi, kakinya mendadak kaku dang a bisa menahan tubuhnya sendiri.

Onew P.O.V
So yung, kau selamat. Aku senang melihatmu selamat. Akhirnya aku bisa melihat wajahmu lagi. Jangan buat aku takut lagi. Tapi kenapa ini? Gelap sekali, kenapa lemas sekali rasanya. Dingin, sangat menusuk tubuhku, kenapa bayanganmu semakin hilang. Kenapa semuanya hilang dalam sekejap. So yung..

Author P.O.V
Onew udah ga bisa bertahan lagi, peluru yang bersarang ditubuhnya udah bikin dia pingsan. Pelukannya mulai lepas dan dia jatuh dari pelukan so yung. Mata so yung makin berkaca-kaca. Dia udah ga bsia ngebendung air matanya. Di aga percaya atas apa yang dia liat barusan. Akhirnya air matanya jatuh juga.
“onew..” panggil so yung pelan.
“bangun..”
“jangan membuatku takut,kau janji padaku akan selalu ada disisiku, kau akan menjadi bayanganku. Jangan tinggalkan aku! Jangan biarkan aku sendirian! Bangun..” kata so yung sambil ngegoyang-goyangin badan onew. So yung udah ga bisa nahan lagi, tangisannya makin menjadi, makin banyak air mata yang keluar dari kelopak mata so yung, tiap tetesan air matanya membasahi wajah onew yang seakarng pucat dan tak bergerak.
“onew,,bangun….” Ucap so yung sambil terisak.
Minho langsung mendatangi onew dan so yung yang kini masih terisak. Minho duduk disamping so yung, dia Cuma terpaku ngeliat onew yang kini diam tak bergerak.
“kita bawa dia kerumah sakit!” tiba-tiba ada polisi yang menghampiri mereka bertiga. Akhirnya onew dibawa kerumah sakit.

*dijalan*
So yung P.O.V
Onew,,bertahanlah, aku tau kau bisa bertahan.
Jangan biarkan aku sendiri disini
Jangan sampai aku kehilangan orang yang kusayangi
Kau sudah janji padaku akan sellau ada disisiku,akan menjagaku,dan melindungiku..
Bertahanlah,,aku mohon bertahanlah..

Minho P.O.V
Kawan,bertahanlah,aku tau kau bisa.
Aku tau kau mampu melawan semuanya.
Bertahanlah,demi aku dan so yung.

Author P.O.V
Selama diperjalanan tak ada yang berbicara, hanya ada suara sirine ambulan dan tangisan so yung. Suasana terasa kelam, tak seperti biasanya. langit dipagi itu amat mendung,seolah ikut berduka dan menangis. Udara terasa amat dingin, tak ada canda tawa ataupun omelan sang pelatih seperti biasanya. hanya ada tangisan dan suara sirine.
Sesampainya di rumah sakit onew langsung dibawa ke ruang UGD, minho dan so yung hanya bisa terduduk di ruang tunggu. So yung menyandarkan badannya ketembok dan terjatuh kelantai. Dia menenggelamkan wajahnya dibalik kedua matanya yang memeluk lututnya. Dia menangis sejadi-jadinya. Tidak memperdulikan minho yang ada disampingnya.
Minho yang sedari tadi diam, akhirnya memilih untuk melepfon ayah onew dan mengabarkan segalanya.

So yung P.O.V
Onew,,bertahanlah.
Bertahanlah untukku,
Bertahanlah untuk janji yang sudah kau ucapkan padaku.
Jangan biarkan aku terdampar disini sendiri
Aku tidak ingin sendiri
Jangan biarkan aku kedinginan sendiri..
Aku mohon..
Jangan pergi..

Author P.O.V
Setelah selesai mengabari ayah onew, minho kembali ke ruang tunggu dan menghampiri so yung yang masih menangis.
“tenanglah, dia akan selamat..” ucap minho pelan meyakinksn so yung.
So yung mengangkat wajahnya yang basah dengan air matanya, dan langsung memeluk minho.
“aku takut terjadi sesuatu padanya,aku tidak ingin dia kenapa-kenapa..” ucap so yung sambil menangis.
Minho tidak mengatakan apapun,dia hanya memeluk so yung erat dan mengusap kepalanya. Mencoba menenangkan so yung yang terus menangis.
“aku tidak ingin dia pergi..” ucap so yung dalam.
“tidak, dia tidak akan pergi kemana-mana. Dia akan tetap disini,bersama kita!tenanglah..” minho meyakinkan.
Akhirnya so yung hanya menangis sejadi-jadinya dalam pelukan minho.
Setelah beberapa lama, ayah onew dating dengan terburu-buru.
“mana onew?” tanyanya khawatir.
“paman..” ucap so yung sembari bangun dari duduknya.
“bagaimana anakku?” Tanya paman khawatir.
“onew masih didalam” jawab minho tenang.
“paman,,maafkan aku..” kata so yung sambil menghampiri paman dan memeluknya.
“maaf untuk apa?” Tanya paman bingung
“maafkan aku,ini semua salahku,aku yang membuat onew harus berada disini..” kata so yung terisak.
Paman tidak mengucapkan apapun,dia hanya memeluk so yung dengan lembut dan memancarkan raut penyesalan.
*setelah beberapa jam*
Lampu oprasi sudah mati,dokter keluar dari ruangan operasi. Mereka langsung menghampiri dokter tersebut.
“pelurunya sudah kami keluarkan, pasien masih kritis. Kami harap kalian terus bersabar.” Jelas dokter itu.
“boleh kami melihatnya?” Tanya paman.
Dokter hanya mengangguk dan meninggalkan mereka bertiga.

*diruang rawat*
“onew anakku, ayah tidak tau harus berkata apa. Ayah hanya ingin kau segera sadar dan memeluk ayahmu ini! Bangunlah nak, berikan pelukan hangatmu untukku!” ucap paman lembut dan tanpa disadari air matanya menetes.
So yung yang ada disamping paman hanya bisa berdiri mematung dan menangis melihat onew yang terbaring lemah ditempat tidur yang teramat membuatnya semakin lemah dan terlihat pucat.
Minho memegang bahu so yung dan mendekatkannya agar so yung bersandar padanya. Dia merasakan perih yang amat dalam. Dihadapannya terbaring seseorang yang telah menolongnya saat ia pingsan,,dan disisinya ada seorang gadis yang ia cintai tengah terisak larut dalam kesedihan yang mendalam.

*keesokan harinya*
Paman tengah tertidur pulas di sofa ruang rawat,wajahnya terlihat lelah sekali. Minho yang semalaman menjaga so yung kini terjaga dalam tidurnya. Hanya ada so yung yang masih terjaga dari mimpinya, menatap onew amat dalam dan memegang tangannya yang diam tak bergerak.

So yung P.O.V
Onew..
Sadarlah,,ini aku..
Sampai kapan kau akan tertidur..
Jangan pergi..
Kau sudah janji padaku,jangan tinggalkan aku..
Aku membutuhkanmu..

Author P.O.V
Onew yang masih terbaring lemah tidak bergerak sama sekali. Sedangkan so yung masih menitikan air mata, dan lagi-lagi air matanya jatuh menetes mengenai lengan onew yang digenggamnya. Tetesan air matanya kini membasahi lengan onew.

Onew P.O.V
Gelap sekali, dingin rasanya.
Dimana ini? Kenapa aku sendiri?
Kenapa gelap sekali, dimana so yung
Aku ingin sekali melihatnya,melihat wajah cerianya,
Kenapa aku merasakan sakit yang amat dalam,,
Ada apa dengannya,rasanya seperti ada orang yang memegang erat tanganku,
Tapi siapa, dimana ini, tak ada siapapun,
Dimana ini..

Author P.O.V
“Onew,bangunlah,jangan terus tertidur,aku rindu padamu..” ucap so yung pelan. Yang akhirnya membuatnya kembali tertunduk.
Namun tiba-tiba dia merasakan lengan onew bergerak, ia langsung mengangkat wajahnya dan melihat onew.
“onew, kau sudah sadar,,bangunlah ini aku..” ucap so yung senang.
“bangunlah..” ucap so yung pelan. Perlahan lengan onew bergerak, dan ia membuka matanya yang sudah lama terpejam.
“so yung…” ucap onew lemah,
------------ to be continue---------
Gimana okeh gga???mudah”an sih okkeh..
Semoga pada suka lagh,,hhe..
=)
Tunggu kelanjutannya y,,oo ya Ditunggu juga comment’a..
Gomapta..
=)

Oktober 22, 2009

between love and victory (part 7)

Yupyupyup,,chungi..

Akhirnya keluar juga part 7 nya,,setelah ngejar deadline..

Fiuhh…

It’s okelaah,,soalnya bentar lagi cerita puncaknya,jadi harus sepenuh hati!!hhe..

Selamat baca,,ditunggu comment’a..

-----------

Ga kerasa udah cukup lama mereka jalan-jalan,akhirnya so yung ngajak pulang onew. Dia takut dimarahin sama minho semenjak kejadian waktu itu.

“Onew, sudah sore,aku harus pulang.” Kata so yung sedikit kecewa.

“baiklah, kita pulang sekarang. Ayo, kuantar kau pulang” jawab onew yang tadinya kecewa tapi balik senyum lebar.

Ga tau kenapa so yung ga bisa nolak ajakan onew buat dianter pulang, di ngerasa nyaman bisa jalan sama onew. Akhirnya so yung Cuma ngangguk sambil senyum kecil.

Dijalan pulang mereka ga ngobrol sama sekali, mereka Cuma jalan bareng sambil liat-liat sekeliling. Ga tau emang karna cape abis jalan-jalan atau gara-gara salting Cuma jalan berduaan,,tapi kan mereka udah sering banget jalan berdua,n slama ni biasa aja,,ga pernah kaya gini. Masa gara-gara anjing sih? Geje banget deh..(pletak*)

Ceritanya mereka udah nyampe didepan apartemen so yung.

“sudah sampai, cepat masuk. Jangan sampai kau dimarahi minho!” suruh onew sambil senyum.

So yung ga jawab apa-apa,dia Cuma senyum angelic doang.

“ya sudah, aku pulang dulu ya, sampai jumpa lagi..” kata onew sambil senyum lebaaarr banget,,bikin semua cewe yang ada disana jadi ngeliatin onew n dalam sekejap udah ngerubutin onew..(hushushus..balik lagi ke cerita. Geje banget deh due!)

Pas onew mau jalan pulang, tiba-tiba so yung manggil onew.

“onew..” panggil so yung agak-agak kaku,,

“hm?”Tanya onew sambil ngebalikin badan ngadep so yung,

“yang kau katakana tadi benar kan? Bukan hanya janji kosong.” Kata so yung nyoba mastiin,

Onew ga jawab apa-apa,dia Cuma senyum serenyah-renyahnya tango masih renyahan senyum onew(haduh! Insaf heh!). onew ngasih 5 jari buat so yung terus digoyang-goyangin alias dadah-dadah gituh. Trus pulang ninggalin so yung.

So yung P.O.V

“ aku menganggap senyumanmu itu berarti ya! Aku yakin kau akan menepati janjimu,meski hanya perkataan sekilas, tapi aku tau artinya. Semua perkataanmu begitu dalam untukku!maaf,aku tidak bisa membohongi hati ini! Terlalu sakit kalau harus menentang kenyataan, biar aku sakit karna tak bisa milikimu, tapi aku tak bisa menahan sakit kalau harus menolak rasa ini!” gumam so yung di dalam hati. Lagi enak-enaknya ngegumam tiba-tiba minho ngeganggu gumaman sang puteri.

“hey! Kau sedang apa disana?” Tanya minho dingin.

“ah, minho! Kau ini mengagetkan saja!” jawab so yung kikuk,masih kaget.

“lagipula kau ini kenapa? Berdiri mematung seperti itu! Kenapa tidak masuk? Ini sudah malam,!” jelas minho datar.

“kau sendiri mau kemana? Malam begini!” Tanya so yung heran ngeliat baju minho stelan mau maen gitu.

“aku mau pergi sebentar,kau jaga apartemen. Jangan pergi lagi, seharian ini kau diluar terus!” suruh minho dingin.

“iya,iya aku mengerti! Tapi kau jangan pulang larut ya! Tidak baik untukmu!” kata so yung ngingetin minho. Minho ga jawab apa-apa,dia Cuma ngelengos pergi sama mobilnya ninggalin so yung di apartemen.

*dijalan*

Minho P.O.V

“kenapa?kenapa harus kau?” Tanya minho sama dirinya sendiri.

“aku tidak ingin merusak semuanya! Sudah cukup seperti ini saja! Jangan biarkan aku semakin dalam terkurung dalam perasaan ini! Kau harus sadar minho! So yung bukan untukmu! Dia mencintai orang lain! Bukan kau! Kau lakukan ini hanya membuat hatimu semakin luka! Hentikan minho!” minho terus-terusan ngobrol ama hatinya sendiri selama dijalan.

Minho keliatan ga punya arah tujuan, dia lagi kalut ama perasaannya ke so yung. Dia terus-terusan kepikiran so yung. Dia ga bisa ngilangin perasaannya, yang ada perasaan itu makin dalem. Akhirnya minho berhenti di depan sebuah bar. Minho masuk ke bar itu pake tampang kalut, kaya remaja lainnya yang lagi putus cinta.

Di dalem minho minum banyak,dia ga bisa ngontrol dirinya soal rasanya sama so yung.

“so yung, andai kau tahu,aku sanagat mencintaimu!” kata minho sambil setengah sadar gara-gara mabuk.

“aku sangat menyayangimu, aku tau aku ini hanya pelatihmu yang sangat menyebalkan, tidak bisa renang, dan hanya bisa memarahimu saja! Tapi aku sungguh-sungguh menyayangimu! So yung, aku tidak berharap kau membalas perasaanku, tapi aku mohon terima perasaanku padamu! Jangan halangi aku untuk menyayangi dan mencintaimu!” gumam minho makin menjadi-jadi,mabuknya makin parah. Dia ngomong sendiri sambil nangis. Kadang-kadang dia senyum,tapi lebih banyak dia nangis. Dia ngerasa nyesel karna ga bisa numpahin perasaannya sama so yung.

Saking mabuknya,minho jadi ga sadar diri n pingsan disana. Akhirnya bartender yang ada disana nyoba nyari hp minho, dan pas ketemu dia langsung nelpon orang-orang yang kira-kira bisa dihubungi. Akhirnya, bartender itu nelfon hape so yung.

“yobo?” jawab so yung.

“yoboseo,,saya bartender di bar niiiittt*** (sensor ah!), teman anda pingsan di bar kami!” jelas si bartender.

“pingsan?minho? dia kenapa?” Tanya so yung kaget.

“dia mabuk berat,saya perhatikan daritadi dia terus menangis dan memanggil-manggil seseorang. Hingga akhirnya dia pingsan!” jelas bartender.

“minho, kenapa kau seperti itu?” Tanya so yung dalem hati keheranan.

“baiklah,dimana alamat barmu?” Tanya so yung cepat.

Akhirnya si bartender ngasih alamat barnya, n nyuruh so yung cepet dateng.

* dijalan mau ke bar*

So yung P.O.V

“ya tuhan,bagaimana ini? Aku tidak tau alamat ini! Dimana tempat ini? Aku harus minta tolong pada siapa?” keluh so yung dalem hati sambil jalan.

“tidak mungkin aku meminta bantuan onew, ini sudah larut malam! Tapi bagaimana dengan minho?minho, kau kenapa jadi begini? Apa ini semua salahku? Maafkan aku minho,,aku tidak bermaksud membuatmu kalut seperti ini!” selama dijalan so yung terus-terusan nyari alamat barnya sambil ngegumam sendiri didalem hati.

Sesekali so yung nanya sama orang-orang dijalan, tapi yang tau alamat bar itu ga banyak, yang akhirnya malah bikin so yung makin bingung n kalut.

“Ya tuhan, tolong bantu aku!bagaimana ini? Siapa yang bisa membantuku! Aku mohon bantu aku! Minho membutuhkanku sekarang!” keluh so yung dijalan dengan muka bingung n frustrated.

Author P.O.V

Ga sengaja disalah satu lorong jalan, ada seorang cewe yang ngeliat so yung lagi lari-lari kebingungan. Cewe itu langsung ngambil hapenya, n nelpon seseorang. Abis bicara sesuatu,cewe itu langsung ketawa sinis sambil ngeliat so yung yang masih kebingungan nyari alamat bar tadi.

“sekarang, kau ada digenggamanku! Akan kubuat kau menyesal seumur hidup!” kata cewe itu sambil senyum sinis.

Balik lagi ke so yung yang masih kelimpungan nyari alamat bar. Akhirnya saking frustatednya,so yung milih buat nelpon onew minta bantuan buat nyari minho.

“yobo?” suara onew masih kaya suara orang males bangun dari tidur.

“onew, ini aku so yung!” jawab so yung panic.

“emh? So yung, mwoeyo?” Tanya onew bingung.

“tolong bantu aku! Aku sedang mencari alamat sebuah bar, minho pingsan disana!” jelas so yung makin panic.

“mwo? Minho pingsan? Baiklah, aku pergi sekarang!” jawab onew singkat.

“tidak perlu, kau langsung saja ke bar itu, kuberi tahu alamatnya,kalau kau sudah menemukannya beri tau aku!” suruh so yung ketakutan tambah panic.

“baiklah, “ jawab onew.

Abis nelpon onew, so yung langsung pergi lagi buat nyari alamat bar itu. Dijalan so yung ga merhatiin sekitarnya. Dia ga peduli sama orang-orang disekelilingnya. Dia ga sadar kalo ada orang yang dari tadi ngikutin dia dari belakang.

Dijalan yang cukup smepit n jarang keliatan orang, so yung nerusin pencariannya,diikutin sama orang-orang dibelakangnya yang pake pakean kaya penjahat di ultraman cosmos!(ueh??ya enggaklah!).

Lagi bingung nyari bar itu, tiba-tiba ada seseorang yang narik tangan so yung trus secara paksa narik so yung.

So yung yang kaget langsung teriak, tapi mulutnya langsung ditutup ama kain yang udah ditetesin ama abothil(dodol! Emang lagi sariawan apah!) sama obat yang bikin dia pingsan maksud sayah!

Akhirnya so yung kalah ditengah pencarian minho. Dia jatuh kejurang yang gelap banget n rasanya susah buat keluar. Dia Cuma bisa teriak didalem hati,n berharap onew cepet nemuin minho n bisa nolong so yung keluar dari jurang gelap itu.

---------

“silyehamnida..” kata onew sambil masuk ke bar itu.( dasar aneh ih,,masa masuk bar pake permisi segala?!). onew buru-buru masuk n nyari minho sesuai dengan perintah so yung.

“Ah,,anda teman dari pria ini?” Tanya salah satu bartender disana.

“ne, terimakasih sudah menjaganya.” Jawab onew sambil mapah minho yang masih teller.

Onew langsung ngebawa minho balik ke apartmen pake taksi. Dijalan dia langsung nelfon so yung,tapi ga ada jawaban dari so yung. Onew udah nyoba nelfon so yung berkali-kali. Tapi tetep ga dijawab. Gara-gara ga ada jawaban juga, onew jadi khawatir, ngedadak ada perasaan buruk yang nyamperin onew.

“ya tuhan, lindungi so yung dimanapun ia berada” gumam onew didalem hati.

Pas nyampe diapartemen, onew langsung ngbopong minho kekamar. Trus ngebenerin tidurnya minho, abis itu ngebawain kompresan buat minho. Abis minho dikompres onew langsung bikinin bubur buat minho. (aduuhhh,,berasa deh mertua ke menantunya.. baik benerr!!)

Setelah semuanya beres, niatnya onew mau nyari so yung. Tapi dia ga bisa ninggalin minho sendirian, dia udah janji sama so yung buat nolongin minho. Tapi onew juga ga bisa ngebiarin so yung. Akhirnya onew bingung sendiri..



*disuatutempatnangelapgulita*

“hey,,bangun!ayo cepat bangun!” tiba-tiba ada suara yang ngebangunin so yung dari pingsannya yang pnjang..

“emh..” so yung nyoba sadar buat merhatiin sekelilingnya,bukannya tambah sadar yang ada dia malah tambah pusing soalnya disana gelap banget.

“dimana ini?” Tanya so yung ketakutan.

“kau tidak perlu tau! Kau hanya harus tau siapa lawan yang sebanding denganmu!” jawab salah satu diantara mereka.

“apa maksudmu?” Tanya so yung bingung. Tapi dia ngerasa kenal sama suara orang itu, tapi dia lupa siapa namanya.

“aku akan membantumu untuk mengetahui tempat yang cocok untukmu dimana!” jawab cewe itu sinis.

“kau,,kau hye sun!” jawab so yung akhirnya inget sama nama cewe yang satu ini!

“hmh,,bagus,,ternyata kau mengenalku!”jawab hye sun sinis.

“kau mau apa?kenapa kau membawaku kemari?”Tanya so yung setengah takut setengah penasaran.

“jangan takut saying,,aku akan memberikan pengajaranmu soal lawan mainmu!” jawab hye sun sambil ngedeketin muka so yung n megang dagunya so yung.

“apa maksudmu? Aku harap kau tidak akan melakukan hal yang buruk, kau harus ingat hye sun, menjadi atlit professional haruslah jujur,bukan hanya kemenangan yang dicari!” jelas so yung jadi tegas n berani gilee.

“tau apa kau soal professional? Kau ini hanya amatiran yang sedang ditipu! Sadarlah,kau ini hanya ditipu oleh minho! Dia hanya ingin mengambil dunianya yang telah hilang dengan cara menjadikanmu atlitnya. Tapi setelah namanya kembali harum,kau akan dibuang begitu saja! Kau harus tau itu!” jelas hye sun dengan nada yakin.

“tidak, aku tau minho! Dia tidak mungkin melakukan hal itu! Aku yakin, dia tau mana yang benar!” jawab so yung lebih mantep n yakin seyakin-yakinnya.

“hh,,dasar bodoh! Kau gampang sekali ditipu olehnya! Dengar so yung, aku akan beritahu padamu siapa minho sebenarnya! Dan aku yakin kau akan menyesal seumur hidup!” kata hye sun nyoba provokasi so yung.

“aku tidak peduli dengan semua ucapanmu tentang minho! Bagiku minho adalah minho yang sesungguhnya! Walaupun bukan itu menurutmu!” jawab so yung tegas.

“kau!membuatku muak!cukup! sudah saatnya aku melakukan ini!”

Akhirnya hye sun naik pitam,dia marah sejadi-jadinya,mukanya jadi merah kaya tomat busuk!(ekekk** peace)

*diapartemen*

Lebih dari 3jam onew menjad minho disamping tempat tidurnya. Onew ga bsia tidur,,gara-gara kepikiran so yung. Dia takut so yung kenapa-napa. Dia udah janji sama so yung bakal ngejaga so yung sampe kapanpun.

“so yung.” Tiba-tiba minho manggil nama so yung.

“minho, kau sudah sadar,bangun minho” jawab onew sambil nyoba buat bangunin minho.

“so yung,, so yung..” lagi-lagi minho manggil so yung.

Onew P.O.V

“so yung? Kenapa dia memanggil anam so yung? Apa minho?” gumam onew bingung sekaligus nebak-nebak.

Author P.O.V

“bangun minho! Ini aku onew” kata onew bangunin ,imho. Akhirnya minho ngebuka matanya.

“kau? Kenapa kau ada disini?” Tanya minho bingung.

“aku yang membawamu pulang, semalam so yung menelfonku, dia memintaku untuk mencarimu.” Jelas onew sambil ngambilin air buat minho.

“minumlah dulu, dan berbaringlah kembali!” kata onew sambil ngasihin airnya.

“lalu mana so yung?” Tanya minho abis minum.

“ sejak membawamu pulang kemari dia tidak menjawab telfonku. Sudah kuhubungi berkali-kali,tak ada jawaban juga” jelas onew pake muka khawatir alias reuwas..

“apa? Sudah kau cari dia?” Tanya minho ikutan kaget.

“aku belum mencarinya,aku berjanji padanya akan menjagamu!” jawab onew ngerasa bersalah.

“bodoh, seharusnya kau cari dia saja! Bukan menjagaku disini!” bentak minho. Baru kali ini minho ngebentak dan itu karna so yung!

“mianhe,aku tidak bermaksud membiarkannya!”jawab onew sabar.

“sudahlah,lebih baik sekarang kita cari so yung!” kata minho sambil bangun dari tidurnya. Minho langsung pergi duluan, onew yang tinggal sendirian malah diem kaya patung.

Onew P.O.V

Ternyata memang benar,,minho menyukai so yung. Mungkin memang bukan aku orangnya, tapi aku senang so yung bisa bersama orang yang mencintainya. Aku yakin minho bisa menjaga so yung dengan baik,bahkan lebih baik dariku.

*diruangnangelapgulita*

“kau mau apa?” Tanya so yung sedikit ketakutan.

“aku akan memberikan pelajaran padamu!” jawab hye sun sinis.

“apa maksudmu! Jangan berbuat yang tidak-tidak hye sun!” kata so yung makin takut.

“tenang so yung, bukan aku yang melakukannya, tapi orang-orang yang ada disini!mereka yang akan melakukannya untukku!” jelas hye sun makin kaya setan.

“hye sun!” panggil so yung makin ketakutan.

“kenapa? Kau takut? Bukankah ada minho yang akan menjadi pehlawan untukmu?ahh,,aku lupa akan hal itu! Mana mungkin ia menolongmu,kau ada dimana saja dia tidak tau! Tenang so yung, akan kupermudah hari ini untukmu!” jawab hye sun kaya setan turun dari neraka!

So Yung P.O.V

Apa yang akan dia lakukan,apa yang dia mau? Kenapa dia melakukan ini padaku? Minho,kau dimana? Ah, tidak mungkin minho menolongku. Di mabuk, mana mungkin dia mengingatku! Onew, kau dimana? Bukankah kau janji akan menjaga dan melindungiku? Aku ingin kau ada disini! Menemaniku! Ya tuhan,bagaimana ini?!

Author P.O.V

“Tunggu..” kata so yung tiba-tiba dengan nada gemeteran.

“apa yang kau inginkan dariku?” Tanya so yung nekat.

“hmh, anak pintar. Aku hanya ingin kau pergi jauh dari kehidupanku, jangan mengganggu kehidupanku sebagai atlit, dan jangan pernah mencoba melawanku!” jawab hye sun santai tapi pake nada nyentak.

“tapi aku tidak pernah mengganggumu!” sanggah so yung.

“oh ya? Tapi aku merasakannya. Baiklah, kuberi kau pilihan, tinggalkan dunia renang dan aku tidak akan mengganggu orang yang kau sayangi, atau kau tetap di dunia renangmu,tapi satu persatu orang yang kau sayangi akan hilang!” jelas hye sun ngasih tawaran yang bener-bener bruk buat so yung.

So Yung P.O.V

Mana mungkin, aku masuk dunia renang karna ingin merubah kehidupanku,aku janji pada ibuku akan menjadi anak yang berguna. Tapi kalau aku tetap menjadi atlit renang, semua orang yang kusayangi akan pergi. Bagaimana ini! Apa yang harus kuperbuat?



----------------to be continue-------------------

Demikianlah persembahan fanfic saya buat temen saya yang ngefans sama onew n minho SHINee.kebetulan banget ni fanfic nyeritain tentang mereka! Wahwahwah..
tapi fanfic'a blum beres sobat,,masi ada part berikut'a..
ditunggu yya..

Thanks buat yang udah baca..

Ditunggu comment’a..

=)

between love and victory (part 6)

Haduhhhh….
Gara-gara uas jadi susah update blog dee..
Mianhe chungi,,tapi lumayan bias pulang awalan dikit,hhe..
Haduu,,akhirnya bisa nerusin fanficnya juga,,met baca ajj yya,,mian buat para readers,,kalo ada yang salah,,ma’lum,,baru pertama si,,hhe..
--------------------------------
Saking asiknya ngobrol matahari udah cape nemenin mereka dari tadi pagi,,akhirnya matahari pulang gentian shift kerja am bulan,,skrg bulan yang nemenin mereka ngobrol ampe bulannya marah gara-gara kelamaan nemenin,,yang akhirnya bikin malem itu teraaaaanggg banget..
“Sudah larut,,ayo kita pulang” kata Minho ngajak So Yung.
“Ah,tapi ini masih siang,,langitpun masih cerah,” bantah So Yung.
“Heh,kau ini buta waktu ya? Sudah jam 1 malam! Ayo pulang, kau harus istirahat.” Jawab Minho datar.
“Aigoo,kau ini tidak suka ya melihat orang lain senang!” gerutu So Yung.
“Sudah-sudah,,jangan bertengkar seperti itu. Benar kata Minho,sudah larut. Tidak baik perempuan masih berkeliaran diluar. Besok kan kau bisa datang lagi kesini!” jelas Paman.
“Baiklah,aku pulang. “ akhirnya So Yung pasrah diusir ama paman.ekekekk*
“Kami permisi dulu paman, terimakasih atas makan malamnya,” kata Minho sambil ngebungkukin badannya.
“Ah,tidak usah sungkan. Aku senang kalian mau datang kemari,” jawab Paman sambil senyum.
“Maaf ya paman sudah merepotkan,terimakasih untuk segalanya.” Tambah So Yung sambil senyum juga.
“Ah,tidak apa-apa” jawab paman.
“Baiklah,kami pergi dulu. Selamat malam” kata Minho sambil keluar dari café.
“So Yung..” panggil onew tiba-tiba.
“emh?” so yung ngebalikin badannya ngadep onew.
“hati-hati ya, semoga mimpi indah!” jawab onew sambil tersenyum lebar merekah kaya lagi musim semi..
(haihaihai,,)
“Iya, kau juga..” jawab so yung sambil senyum,pipinya merah kaya baru dipoles selai strawberry yang maniiissss bangett,,ampe dikerubutin semutt (kok jadi jijik yya??hhehee.. mian)
Udah gitu Minho masuk mobil diikutin ama So Yung. Terus mereka langsung tancap gas balik ke apartemen.
Ga lama dari itu,mereka udah sampe di apartemen, so yung langsung masuk kamar tanpa bilang apa-apa sama minho. Sedangkan minho malah transit dulu di dapur ngambil minum trus duduk di ruang tengah. Di ruang yang ga besar itu minho jadi ngelamunin kejadian di café tadi. Minho terus kepikiran am perkataan onew sebelum pulang tadi. Ga tau kenapa dia ngerasa ga nyaman dengan tingkah laku onew sama atlitnya itu. Tapi bukan karna dia ganggu atlitnya,tapi ada sesuatu yang lebih, lebih dari sekedar perasaan seorang pelatih ke atlitnya. Ini perasaan layaknya cowo ke cewe. Makin dalem minho ngelamun, makin jauh juga pikirannya tentang perasaannya itu. Dia mulai ngerasain sesuatu yang aneh di dirinya. Semenjak ditaman dia ngerasa ada sesuatu yang beda, ditambah lagi waktu di café tadi.
Minho ngegeleng-geleng kepalanya, kaya yang nolak kenyataannya itu. “Tidak,tidak mungkin” gerutu minho di dalem hati.
“Jangan sampai, sadar minho! Dia atlitmu!” kata minho ngingetin dirinya sendiri.
Tapi yang namanya rasa, ga bisa dibantah n dibohongin,,mau ditolak berkali-kalipun yang ada pikirannya malah jauh makin dalem,saking dalemnya jadi jatoh ke jurang yang gelaaapp banget.
*paginya di café*
“Tumben, pagi-pagi sudah rapi, kau mau kemana?” Tanya paman sama anak kesayangannya,onew.
“Tidak appa,aku tidak akan pergi kemana-mana!” jawab onew dengan senyum lebarnya yang ceriiaa banget.
“Lalu kenapa kau sudah berdandan rapi?tidak biasanya,” lagi-lagi paman nanya keheranan.
“Appa,aku ingin hari ini menjadi hari terbaikku,aku tidak mau menyia-nyiakan waktuku.” Jelas onew sambil senyum gedee banget.
“Kau ini, ada-ada saja,! Jangan-jangan kau mau bertemu so yung ya?” Tanya paman menggoda.
“tidak, appa ini ngaco! Mana mungkin aku bertemu so yung. Dia kan sekarang sedang ada perlombaan.” Jawab onew kikuk.
“Tapi kau ingin bertemu dengannya kan?haha.. sudah mengaku saja. Ayah tau itu, dari kemarin kau terlihat perhatian sekali padanya, ku suka padanya ya?” lagi-lagi paman menggoda onew dengan segerombol pertanyaan.
“Ah, appa, sudahlah. Jangan membahas itu, lebih baik kita bersiap membuka café, lebih cepat lebih baik kan,,” kata onew kabur dari godaan ayahnya sambil senyum.
“Heh, kau ini, aku Tanya malah kabur! Dasar, anak muda!” gerutu paman sambil sedikit senyum.
*di apartemen*
“huuuuaaaammmmhhh” so yung nguap lebar banget di tempat tidurnya yang berantakan bekas semalem.
“emh, jam berapa ini?” Tanya so yung sambil nyari-nyari hape’a di kasur. Jam dilayar hape itu nunjukin jam 08.30.
“Emh, cape sekali. Aku lapar.” Gerutu so yung sambil turun dari tempat tidurnya dengan malesnya. So yung keluar dari kamarnya sambil garuk-garuk kepala n sesekali nguap. Pas turun dari tangga dia ngeliat manajernya tidur di sofa ruang tengah.
“emh? Minho? Kenapa dia tidur disini?” Tanya so yung heran. So yung langsung nyamperin minho n duduk disebelahnya.
“Minho,minho, bangun, sudah siang, kenapa kau tidur disini?” kata so yung sambil ngegoyang-goyang badan minho pelan.
“minho, bangun!” so yung ngebangunin minho sekali lagi. Ga ada respon dari minho, mungkin gara-gara dia kecapean seharian kemarin ngurusin so yung. Akhirnya so yung pergi ke dapur, ngambil segelas susu. Terus dia ambil lagi segelas n dibawa ke ruang tengah,
“Minho, ayo bangun! Sudah siang! Minho!” so yung ngebangunin minho lagi, kali ini digoyangnya lebih kenceng. Gara-gara tidurnya minho kebluk bangett kaya kebo..(uekk??)
So yung ngedeketin mukanya ke minho, dia ngebisikin sesuatu ke Minho.
‘MINHOOO,,AYO BANGUUNN!!! SUDAH SIANGG!!!” ternyata eh ternyata so yung bukan ngebisikin sesuatu,tapi neriakin sesuatu ke kupin minho yang bikin dia respon berat sampe tiba-tiba kebangun dan ngegerakin badannya. Minho langsung ngadepin mukanya dengan spontan ke sumber suara. Muka minho ama muka So Yung jadi saling berhadapan dengan jarak pandang kuranglebih 5 cm..(deket bangettt lah). Buat beberapa lama, mereka jadi pada diem satu sama lain. Akhirnya so yung sadar dari kepatungannya. N ngebenerin duduknya, dia jadi kikuk setengah idup. Ngeliat ada susu didepannya, dia langsung inget lagi,
“untukmu!” kata so yung sambil ngasihin susu sama Minho.
“Terimakasih!” jawab minho masih kaget,
“Mian sudah mengagetkanmu.” Kata so yung sambil malu-malu kodok.
“Tidak apa-apa!” jawab minho datar,
“eh,kenapa kau tidur disini? Semalam kau tidak ke kamarmu?” Tanya so yung penasaran.
Minho bingung mau jawab apa, ga mungkin kan di jawab semalem dia kepikiran ama so yung, gengsi ya laww!!
“ aku ketiduran!” akhirnya jawab minho seadanya dengan sedater-datarnya.
“aneh sekali,”jawab so yung sambil senam dahi alias mengernyitkan dahinya,
“sudah, jangan banyak Tanya! Mandi sana, kita kan mau latihan!” perintah minho dengan datarnya.
“mwo? Latihan? Kita kan baru menang kemarin, kenapa latihan lagi?” Tanya so yung kaget.
“bodoh! Memang kau fikir perlombaan hanya sekali saja?! Masih ada perlombaan lainnya, sudah cepat sana jangan banyak Tanya!” jelas minho sambil rada-rada nyentak.
“Aigoo,,kau ini!” gerutu so yung sambil ngelengos ninggalin minho.
*dikamar mandi*
“dasar pelatih tidak punya hati! Memangnya dia fikir aku ini robot apa?! Seenaknya saja dia memerintah! Kalau bukan untuk ibu, sudah kupukul dia!” omel so yung di kamar mandi.
Abis mandi n sarapan so yung langsung keluar apartemen sama minho buat latihan lagi. Dijalan ketempat latihan so yung Cuma manyun-manyun aja,ga peduli ama minho yang ada disampingnya dari tadi.
Selama latihan, so yung sama sekali ga ngomong ataupun menampakan muka ceria kaya biasanya. Dia Cuma ngikutin agenda latihan kaya biasanya tanpa komentar kaya biasanya. Ngeliat so yung yang diem terus, minho jadi ngerasa bersalah yang akhirnya maksa dia buat ngomong ke so yung.
“Hey, kau ini kenapa? Dari tadi diam saja! Kau sakit?” Tanya minho basa-basi.
“Anniyo, aku tidak apa-apa” jawab so yung datar ga pake ngeliat minho,
“ lalu kenapa? Tidak biasanya kau diam seperti ini!” Tanya minho bingung.
“sudahlah, kita selesaikan saja latihannya, setelah itu kita pulang!” jelas so yung tetep datar sambil ngelengos ninggalin minho. Minho Cuma ngeliatin so yung yang jalan makin jauh dari dia,
Pas latihan udah selesai,so yung langsung ke mobil, tapi dijalan, minho nyegat so yung,
“Tunggu!” kata minho dngan dinginnya.
“Apalagi? Bukankah latihannya sudah selesai?” Tanya so yung males-malesan.
“Belum, ada sesuatu yang ingin kuajarkan padamu!” jawab minho datar sambil nyamperin so yung n narik tangan so yung tanpa ngomong.
“Hey, kita mau kemana?” Tanya so yung penasaran.
Minho ga ngejawab, dia nerusin jalannya ngejauh dari parkiran dan ngedeketin suatu tempat yang ga jauh dari tempat latihannya. Tiba-tiba minho berhenti dari jalannya, dia berhenti di depan danau yang ga bagus-bagus amat,tapi juga ga kumuh.
“untuk apa kita kesini?” Tanya so yung datar.
“ada sesuatu yang harus kusampaikan padamu!” jawab minho dingin.
“kenapa tidak di apartemen saja? Aku lelah,aku ingin pulang!” jawab so yung sambil balikin badan ninggalin minho. Belum sempet so yung jalan, minho udah nahan n narik tangan so yung sampe-sampe ketarik n nyampe dipelukannya minho.
“diam,jangan bergerak!” kata minho datar sambil meluk so yung, so yung yang dipeluk ama minho ga bisa ngapa-ngapain,dia Cuma diem aja,
“aku tidak tau,rasanya nyaman bisa bersamamu seperti ini, meskipun tidak ada kata-kata yang terucap,meskipun hanya ada bintang dan semilir angin malam,aku merasa nyaman! Aku sendiri tidak tau apa yang kualami, rasanya sulit menyimpulkan perasaanku, kalau memang aku tidak bisa menemukan perasaan itu,setidaknya seperti ini bersamamu lebih baik!” kata minho. Pelukannya makin erat,dari sana dia ga ngomong apa-apa lagi. Mereka berdua Cuma diem aja, diem dalam keheningan malam dan pelukan hangat minho.
“Minho,” akhirnya so yung ngomong abis lumayan lama dipeluk ama minho (keenakan banget sih lu!kekekekk..*)
“emh?” jawab minho pelan tapi dalem.
“bisa kau lepaskan pelukanmu? Sudah malam!” jawab so yung pelan juga.
Akhirnya minho ngelepasin pelukannya, terus mereka berdua pulang ke apartemen.

*besoknya di ruang kerja si won*
“apa yang harus kita lakukan sekarang? Aku tidak ingin reputasiku hancur hanya karna atlit amatiran seperti dia” kata hye sun sambil ngepalin tangannya,
“sudah,tenang saja! Aku sudah sediakan rencana untuk menjatuhkan mereka!” jawab si won tenang.
“lalu kapan kau akan lancarkan rencanamu itu? Pertandingan 2 minggu lagi! Aku tidak mau untuk yang kedua kalinya dikalahkan oleh amatiran!” Tanya hye sun dengan nada tinggi.
“kau jangan terburu-buru! Kau harus professional! Sudahlah, jangan pikirkan dia! Pikirkan saja latihanmu! Soal amatiran itu,biar aku yang urus!” jawab si won tenang,
“bagaimana mungkin aku bisa tenang sementara si amatiran itu masih menghantuiku!” jawab hye sun makin naik darah.
“sudah kukatakan! Jangan pedulikan dia!pikirkan saja latihanmu!” akhirnya si won naik pitam juga, udah dinaikin aja pitanmya baru deh hye sun nurut n jadi nyiut lagi.
“hmh,baiklah!” jawab hye sun kesel sambil keluar dari ruang kerja si won.
“minho, tunggu kejutan dariku! Aku yakin, kau akan terpuruk sama seperti dulu!akan kubuat amatiranmu menyesal seumur hidup!” kata si won kaya penjahat-penjahat di power ranger. (ekekekk*)
---------------
“paman!” teriak so yung dari kejauhan sambil senyum.
“so yung, sudah lama tidak melihatmu! Aku kangen sekali padamu!” kata paman sambil senyum lebaaarr banget.
“aku juga, aku kangen sekali pada paman! Aku baru bisa keluar sekarang,oh ya mana onew? Aku tidak melihatnya!” jawab so yung sambil senyum malaikat.
“dia sedang ditaman bersama eddie,”jawab paman senang,
“ah,terimakasih paman, aku kesana!” jawab so yung seneng.
*ditaman*
“onew..” panggil so yung sambil nyamperin onew dari jauh.
“so yung” jawab onew sambil senyum lebar pisan.
“bagaimana kabarmu?” Tanya so yung semangat.
“baik, kau sendiri? Bagaimana persiapan perlombaan mu?” jawab onew lebih semangat.
“sudah lumayan, tapi aku takut..” jawab so yung kikuk.
“takut? Kenapa?” Tanya onew heran.
“ aku takut tidak bisa memenangkan pertandingan itu, aku tidak ingin mengecewakan kalian semua. Aku takut saat lomba nanti aku terlalu gugup.” Jawab so yung panjang lebar.
“ kau tenang saja, aku akan selalu mendukungmu, kalau kau gugup kau ingat-ingat aku saja!Aku bersedia menjadi bayanganmu, aku akan selalu ada disisimu. Aku berjanji,akan menjagamu dan menemanimu sampai kau bisa menjadi atlit professional!” jawab onew sambil seyum mantabh!
Ngedenger jawaban onew so yung langsung diem ga ngomong apa-apa, abis itu keluar deh senyum angelic’a yang bisa bikin bunga bersemi saat itu juga! (halagh)
“terimakasih, aku pegang janjimu! Aku yakin kau akan menepati janjimu!” jawab so yung lembut tapi tetep semangat,
“tentu! Eh, anjing siapa ini?” Tanya onew ngeliat oddie yang ada disebelah so yung,
“dia anjingku “(so yung nyeritain sedetail-detailnya tentang oddie sama minho dengan semangat kaya anak sd yang disuruh nyeritain masa liburannya,)
“waahh,, kalau begitu bagaimana kalau kita jalan-jalan? Cuaca sedang bagus.” Ajak onew semangat.
“Baiklah, ayo“ jawab so yung semangat. Akhirnya onew-so yung, eddie-oddie ngadain double date di taman (halagh),mereka jalan-jalan di sekitar taman itu sambil sesekali bercanda gitu deh..
-------to be continue-------
Yap,,bgitulah part ke-6,,udah mulai masuk konflik nee,,mudah”an pada suka,,ditunggu comment’a yya..